
(Tangkapan layar you tube )
KBK.News, JAKARTA – Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan bagian dari Komando Utama Tempur milik TNI Angkatan Darat. Satuan elite ini dikenal memiliki kemampuan khusus seperti pergerakan cepat di berbagai medan, kemampuan menembak jitu, pengintaian, hingga operasi anti-teror.
Kopassus bertugas dalam berbagai operasi militer, baik saat perang maupun damai. Operasi-operasi penting yang pernah dilakukan antara lain penumpasan DI/TII, PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, pembebasan sandera Woyla di Thailand, serta operasi di Aceh, Papua, dan Somalia.
Sebagai pasukan elit yang kerap menjalankan operasi rahasia, banyak keberhasilan Kopassus tidak terekam publik secara luas. Contohnya penyusupan ke pengungsi Vietnam di Pulau Galang yang bekerja sama dengan CIA, hingga operasi pengintaian di perbatasan Malaysia, Australia, dan Papua Nugini.
Namun di balik ketangguhan dan ketegasan mereka, pasukan baret merah juga memiliki simbol semangat dalam bentuk lagu. Salah satunya adalah Hymne Kopassus, yang diciptakan oleh seniman legendaris Indonesia, Titiek Puspa.
Lagu tersebut diciptakan atas permintaan langsung dari pihak Kopassus kepada Titiek Puspa. Tanpa pikir panjang, Titiek menerima dan menciptakan lagu berjudul Hymne Komando. Lirik dan nadanya begitu kuat hingga mampu membakar semangat dan menyentuh jiwa para prajurit.
Lirik Hymne Kopassus mencerminkan semangat juang yang tinggi dan keberanian yang tak tergoyahkan. Beberapa baris dari lagu ini seperti:
Sikap Nan tegap waspada dan wibawa
Prajurit Komando berjiwa Satria
Bagi Nusa bangsa dan negara
Pantang kan menyerah di medan laga
Dibawah Dwi Warna Sang Panji
Lirik ini menggambarkan nilai-nilai dasar Kopassus yang selalu siap menghadapi tantangan apapun, demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lagu ini menjadi lebih dari sekedar karya musik, melainkan simbol semangat dan dedikasi.
Dalam salah satu video yang diunggah di YouTube oleh akun @FajarAnugrahPratama, terdengar alunan Hymne Komando dengan iringan visual prajurit baret merah.
Lagu tersebut dinilai tidak hanya menggugah semangat juang, tetapi juga menjadi bagian dari identitas emosional Kopassus selama puluhan tahun.
Seiring wafatnya Titiek Puspa pada 10 April 2025, penghormatan besar diberikan oleh berbagai pihak, termasuk dari TNI.
Dalam video yang diunggah di beberapa kanal YouTube , terlihat sejumlah prajurit baret merah ikut mengawal prosesi pemakaman Titiek Puspa di TMP Kalibata, Jakarta.
Pengawalan ini bukan sekadar seremoni, melainkan penghormatan langsung dari para prajurit kepada sosok yang telah menciptakan lagu legendaris yang begitu melekat dalam jiwa mereka. Lagu itu bukan sekadar komposisi musik, melainkan simbol keberanian, kebanggaan, dan semangat pantang menyerah khas pasukan elit TNI AD.
Penghormatan terakhir dari Kopassus menjadi bukti bahwa karya seni, terutama lagu, bisa menjadi bagian penting dari sejarah militer. Hymne Komando akan terus dikenang sebagai warisan semangat perjuangan, sekaligus bentuk abadi kecintaan seorang seniman kepada negerinya dan para penjaganya.
Penulis*/ Editor : Iyus
( Berbagai Sumber)