KBK.News, BANJARBARU – Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kota Banjarbaru, publik dikejutkan oleh beredarnya pemberitaan yang menyebutkan Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi (GMPD), Rachmadi Engot, disebut-sebut meminta “uang damai” sebesar Rp 500 juta agar tidak lagi mengganggu pasangan calon 01, Hj. Erna Lisa Halaby – Wartono.
Tentunya, isu tersebut langsung ramai jadi perbincangan di tengah atmosfer politik yang sudah memanas. Namun, Rachmadi Engot justru menanggapinya dengan santai namun menohok.
“Kalau menurut saya sih berita itu dingin-dingin saja, senyumin saja. Mau dibilang hot-hot juga, ya silakan,” ujarnya sambil tertawa kecil saat dikonfirmasi KBK.News dan awak media lainnya, Jumat (18/4/2025).
Dalam foto yang tersebar, tampak tiga orang dalam satu frame. Rachmadi pun menantang balik publik untuk membuktikan tudingan terhadap dirinya.
“Sekarang konfirmasi ke dua orang lainnya yang wajahnya diblur itu. Kalau saya memang melakukan pemerasan, atau menerima uang, laporkan saja! dan buktikan!,” tegas Engot.
Tak hanya itu, Rachmadi juga menyatakan siap tempur secara hukum. Ia menyebut akan melaporkan media yang menyebarkan berita tersebut ke Dewan Pers karena dianggap tidak melakukan konfirmasi sebelum menaikkannya.
“PSU harus damai. Tapi setelah selesai, saya akan ambil langkah hukum. Jangan main-main dengan nama baik,” ucapnya penuh nada peringatan.
Menanggapi tudingan soal “mematikan mesin GMPD” dengan imbalan Rp 500 juta, Rachmadi melemparkan sindiran tajam.
“Silakan saja matikan, mesin yang mana? Cari saja, yang jelas saya ini bisa dibilang korban bisa juga mengorbankan” pungkasnya.