KBK.News, MARTAPURA – Jagat media sosial tengah digemparkan oleh viralnya acara perpisahan siswa kelas 12 SMAN 1 Sungai Tabuk (SMASSTA) yang digelar di Klub Malam Hexagon, Banjarmasin.

Kegiatan yang berlangsung Kamis (8/5/2025) pagi hingga siang ini sontak menuai sorotan dan keprihatinan dari berbagai kalangan, terutama para orang tua.

Lokasi perpisahan yang tak biasa sebuah klub malam terkenal di Banjarmasin menjadi titik kontroversi utama. Pasalnya, pemerintah telah berulang kali mengimbau agar acara sekolah, terutama perpisahan, dilaksanakan secara sederhana dan sesuai norma pendidikan.

(Foto : Tangkapan layar)

Menurut informasi yang dihimpun KBK.News, setiap siswa dikenakan iuran sebesar Rp350.000 untuk mengikuti rangkaian acara, termasuk perpisahan, khataman massal, dan pengambilan foto ijazah.

Namun tidak semua orang tua setuju. Salah satunya adalah Jamhuri, seorang petani asal Desa Pemakuan, Kecamatan Sungai Tabuk. Ia dengan tegas anak perempuannya yang juga kelas 12 di SMASSTA menolak mengikuti kegiatan tersebut.

BACA JUGA :  Warga Setempat Kecewa Terhadap Proyek UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1

“Hexagon itu tempat hiburan malam, tempat orang dewasa. Sangat tidak pantas untuk pelajar,” ujar Jamhuri kepada KBK.News, Sabtu (10/5/2025) siang.

Jamhuri mengaku telah menyampaikan keberatannya kepada anaknya agar diteruskan kepada panitia atau pihak sekolah. Sayangnya, menurutnya, tidak ada respons dari penyelenggara.

“Saya bilang ke anak saya: sampaikan, cari tempat lain dulu. Banyak kok tempat yang lebih baik dan pantas,” tegasnya.

Ia bahkan siap menghadapi konsekuensi jika ketidakhadiran anaknya menimbulkan kendala administratif.

“Kalau nanti anak saya nggak bisa ambil rapor karena nggak ikut acara, biar saya saja yang datang langsung ke sekolah,” tambahnya.

Jamhuri mengatakan anaknya bukan satu-satunya yang tidak hadir acara perpisahan. Ia mengetahui ada setidaknya tiga orang siswa lain yang juga memilih tidak ikut namun tidak tahu alasannya.

“Kalau masalah biaya, saya masih bisa usahakan. Tapi tempatnya itu yang nggak bisa saya terima,” pungkasnya.