Dugaan Korupsi Dana KONI Balangan Mencuat: Puluhan Pengurus Diperiksa Polda Kalsel
KBK.News, BANJARBARU – Dugaan korupsi kembali menghantui dunia olahraga Kalimantan Selatan.
Kali ini, sorotan mengarah ke tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Balangan.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalsel tengah menyelidiki indikasi penyelewengan dana insentif yang diduga disalahgunakan sejumlah oknum pengurus untuk kepentingan pribadi.
Penyelidikan intensif dimulai sejak surat panggilan resmi dikeluarkan pada 25 April 2025.
Sedikitnya 75 orang pengurus KONI Balangan telah dimintai keterangan dalam pemeriksaan maraton sejak Senin (5/5/2025) hingga Kamis (8/5/2025).
Desakan Transparansi dan Penetapan Tersangka
Langkah cepat Ditreskrimsus mendapat sambutan positif dari kalangan pegiat antikorupsi. Aliansyah, aktivis dari LSM Sahabat Anti Kecurangan Bersatu, mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan transparan.
“Saya yakin Ditreskrimsus Polda Kalsel cermat menelusuri dugaan penyimpangan di KONI Balangan, termasuk terkait pembagian insentif yang patut dicurigai dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi,” ujar Aliansyah.
Ia juga mengajak masyarakat turut mengawal kasus ini agar tidak berhenti di tengah jalan atau mengaburkan fakta.
Detail Pemanggilan: 75 Orang Diperiksa
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi, membenarkan adanya pemeriksaan terhadap puluhan pengurus KONI Balangan.
Berikut rinciannya:
Senin (5/5/2025): 30 orang diperiksa Selasa (6/5/2025): 30 orang diperiksaKamis (8/5/2025): 15 orang diperiksa
Pemeriksaan ini diduga kuat berkaitan dengan pembagian dana insentif KONI tahun anggaran 2023.
Pengurus Akui Dipanggil, Dana Insentif Jadi Sorotan
Beberapa pengurus membenarkan bahwa mereka turut dimintai keterangan. Salah satunya, Hanil Tamjid, anggota DPRD Balangan, mengaku hadir dalam pemeriksaan pada Selasa (6/5/2025).
“Ya, ada juga soal insentif,” ucapnya singkat.
Sementara itu, Egia Damanik dan Ahmad Riyadi diperiksa pada Rabu (7/5/2025) di Kantor Inspektorat Balangan.
Ahmad menyebut tidak ada masalah dengan apa yang ia terima.
“Kalau saya, semua sudah sesuai,” kata Ahmad Riyadi.
Aroma Skandal Kian Menguat
Dengan jumlah saksi yang sangat banyak dan melibatkan dana publik, kasus ini diprediksi akan terus bergulir dan menyedot perhatian masyarakat luas.
Publik kini menanti: apakah akan ada nama-nama besar yang terseret dan ditetapkan sebagai tersangka?
(Berbagai sumber)