“Termiskin di Dunia”, Hamdan ATT Tutup Usia, Dunia Dangdut Kehilangan Ikon
KBK.News, JAKARTA — Dunia musik dangdut kembali berduka.
Maestro Hamdan Attamimi, atau lebih dikenal sebagai Hamdan ATT, telah meninggal dunia pada Selasa, 1 Juli 2025, pukul 12.00 WIB di kediamannya di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. I
Almarhum berpulang pada usia 76 tahun, seperti dikonfirmasi oleh sang putri, Aisyah Kamaliah .
Lagu fenomenalnya “Termiskin di Dunia” semasa yang lalu membuat namanya dikenal luas sebagai raja dangdut melankolis .
Lagu tersebut melekat kuat dan menjadi magnet generasi masa kini maupun masa lalu, menandai karya ikonik dari seorang seniman yang juga mencipta nada.
Hamdan ATT telah lama berjuang melawan berbagai komplikasi medis. Ia menderita stroke berulang sejak 2017, mengalami pecah pembuluh darah otak pada 2021 dan 2024, serta mengalami gangguan ginjal serius hingga harus menjalani suntik EPO rutin .
Beberapa bulan lalu kondisinya kembali memburuk, memaksa ia dalam perawatan intens, termasuk penggunaan ventilator dan selang trakeostomi di leher .
Almarhum dikenal memiliki karakter vokal dan kepribadian hangat yang sangat dihormati sesama musisi.
Musisi senior Mansyur S bahkan menyebut kehadiran Hamdan ATT sebagai inspirasi dan kekayaan bagi dunia dangdut .
Rumah duka di kawasan Kramat Jati dipenuhi pelayat yang berdatangan silih berganti, menciptakan suasana penuh kesedihan dan penghormatan.
Sang istri, Hasibah, terpantau menahan haru, sambil menyatakan ketulusan menerima kepergian sang suami .
Sang putri menceritakan bahwa Hamdan ATT berpulang “seperti orang tidur”, dalam kondisi yang tenang dan damai, seperti jawaban atas doa agar akhir hidupnya tidak menyakitkan .
Prosesi pemakaman dilaksanakan pada Selasa siang, di TPU Kampung Dukuh, Jakarta Timur, dan dihadiri oleh keluarga, kolega, serta para sahabat seprofesi yang turut memberikan penghormatan kenangan terakhir .
Hamdan ATT meninggalkan warisan nilai-nilai kejujuran dan perasaan tulus yang tertuang dalam lagu-lagunya seperti “Termiskin di Dunia”, “Bekas Pacar”, dan “Sakit Hati”.
Citra seniman melankolis ini menjadi bukti emas bahwa musik dapat merangkul dan menerjemahkan kehidupan banyak orang
(Dirangkum dari berbagai sumber)