KBK.News, MARTAPURA – Kelangkaan dan lonjakan harga gas LPG 3 kilogram kembali dikeluhkan warga di sejumlah wilayah Kabupaten Banjar. Di beberapa tempat, harga tabung melon subsidi ini bahkan tembus hingga Rp50 ribu, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, Selasa (8/7/2025).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Banjar, Rachmad Ferdiansyah, mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah awal melalui koordinasi lintas instansi.

“Kemarin kami juga sempat mendengar adanya kenaikan harga gas di lapangan. Kami sudah meminta Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) untuk segera melaksanakan rapat,” ujar Rachmad Ferdiansyah, Sabtu (5/7/2025) siang.

Menurutnya, DKUMPP telah mengumpulkan para agen dan pemilik pangkalan LPG dalam pertemuan yang juga disertai dengan agenda inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik.

“Mereka sudah melakukan operasi di beberapa lokasi. Jadwalnya sudah dirapatkan bersama agen dan pangkalan. Namun untuk teknis pelaksanaan dan tindak lanjutnya lebih detail bisa ditanyakan langsung ke DKUMPP,” jelasnya.

BACA JUGA :  Harga Gas Lpg 3 KG mahal di eceran, DKUMPP Banjar : Stok Gas 3 KG Masih Aman

Saat ditanya soal langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terus terulang setiap tahun, Rachmad menyebut bahwa hingga kini Pemkab Banjar masih menunggu hasil sidak yang dilakukan dinas teknis.

“Kita masih dalam tahap penjajakan. Data lengkapnya juga belum kami terima. Tahun ini pun kuota dari provinsi belum kami dapatkan, sehingga belum ada kejelasan soal pasokan untuk 2025,” tuturnya.

Ia menambahkan, penyebab utama kelangkaan saat ini masih dalam tahap inventarisasi, dan belum tentu karena keterbatasan kuota.

“Kalau penyaluran dari kami sebenarnya tetap, dan mitigasinya ya lewat sidak serta operasi pasar. Tapi kembali lagi, seandainya jika kuota dari pusat terbatas, tentu berdampak ke lapangan,” pungkasnya.