KBK.News, MARTAPURA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha (Raza) Martapura mencatat sebanyak 26 kasus gigitan hewan yang masuk sejak Januari hingga Juli 2025. Meski demikian, seluruh pasien menjalani rawat jalan karena gejala yang dialami tergolong ringan, Selasa (22/7/2025).

Hal itu disampaikan oleh Winanda Rosalina, selaku petugas surveilans RSUD Raza Martapura. Ia mengatakan bahwa meskipun pasien tidak memerlukan perawatan inap, pihak rumah sakit tetap melakukan penanganan secara menyeluruh.

“Tapi itu pasiennya rawat jalan semua, tidak rawat inap, karena semua gejalanya ringan. Jadi kita melakukan penanganan seperti pemberian vaksin anti rabies dan edukasi kepada pasien,” ujar Winanda, didampingi Wadir Pelayanan RSUD Raza dr Agus Dwi Karyanto, Senin (21/7/2025) siang.

Pasien juga diberikan informasi tentang gejala rabies dan dianjurkan untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat apabila muncul tanda-tanda yang mengkhawatirkan.

BACA JUGA :  RSUD Raza Martapura Sabet Penghargaan Pelayanan Prima dari Kemenpan RB

“Alhamdulillah rata-rata selama ini tidak ada gejala. Tapi kalau bergejala, nanti pasiennya bisa langsung ke faskes terdekat,” tambahnya.

Menurut dr. Winanda, penularan rabies bisa terjadi melalui gigitan, jilatan, atau cakaran hewan seperti anjing, kucing, dan monyet, terutama jika menimbulkan luka.

“Kalau habis digigit, terkena jilatan, atau cakaran dari hewan dan menimbulkan luka, langsung saja ke faskes terdekat. Kita kan mencegah, makanya harus segera ditangani seperti pencucian luka dengan sabun dan air mengalir, kemudian diberikan vaksin anti rabies,” jelasnya.

Dari data yang dihimpun, anjing dan kucing merupakan hewan terbanyak yang terlibat dalam kasus gigitan. Gejala yang dialami pasien umumnya berupa luka gigitan dan dalam beberapa kasus disertai demam ringan.