KBK.News, BANJARMASIN– Penutupan Depo Redbold di Hulu Sungai Selatan (HSS) memicu protes keras dari karyawan, khususnya terkait besaran pesangon yang dinilai tidak sesuai.

Persoalan ini sebelumnya sudah ditangani Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) HSS, namun karena tak menemukan titik temu, akhirnya dilimpahkan ke Disnaker Provinsi Kalimantan Selatan.

Rabu (13/8/2025), tujuh orang karyawan Depo Redbold Kandangan memenuhi undangan mediasi di Disnaker Provinsi KalselPertemuan berlangsung dari pukul 12.30 hingga 14.30 WITA, namun kembali berakhir tanpa kesepakatan.

Dalam mediasi, pihak manajemen Redbold melalui mediator Disnaker Provinsi Kalsel menawarkan skema pesangon satu bulan gaji ditambah Rp1 juta per tahun masa kerja.

Namun, karyawan menolak tawaran tersebut.

BACA JUGA :  Banyu Ba'ah Di Pahuluan Maulah Kacalapan Di Pahiliran

Mereka tetap menuntut pesangon sesuai aturan: satu bulan gaji dikalikan masa kerja, ditambah Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK), serta uang cuti yang belum diambil.

Koordinator karyawan, Yazid, menilai tuntutan tersebut wajar dan sudah ada presedennya di wilayah lain. “Di Balikpapan dan Samarinda, Kalimantan Timur, pesangon yang diberikan kepada karyawan Redbold lebih besar. Mengapa di Kandangan berbeda?” ujarnya melalui rilis, Kamis (14/08/2025.)

Para karyawan berharap manajemen Redbold mempertimbangkan kembali tuntutan mereka demi keadilan dan kesetaraan perlakuan  antar wilayah.