KBK.News, BANJARMASIN – Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Selatan 2025 yang seharusnya menjadi wadah demokrasi pemuda, justru menuai sorotan tajam. Forum tersebut dinilai cacat prosedur hingga dianggap meruntuhkan marwah organisasi.

Ketua Badko HMI Kalsel, Abdi Aswadi, menyebut Musda kali ini bukan sekadar penuh kejanggalan, tetapi dipaksa berjalan dengan cara-cara kotor.

Ketua Badko HMI Kalsel, Abdi Aswadi.

“Bukan saja cacat prosedur, Musda ini telah dipaksa berjalan dengan cara-cara yang meruntuhkan marwah organisasi,” tegas Abdi, Senin (15/9/2025).

Menurut Abdi, setidaknya ada tiga pelanggaran nyata yang membuat hasil Musda tidak sah, yakni pergantian pimpinan sidang dilakukan tanpa penyerahan palu. Padahal, palu sidang adalah simbol legalitas forum. “Mengabaikan penyerahan palu sama saja menghapus sahnya pengambilan keputusan. Ini jelas bentuk pembajakan,” ujarnya.

Musda tetap dilanjutkan meski jumlah peserta tidak memenuhi syarat kuorum. Keputusan yang lahir dari forum semacam ini, kata Abdi, otomatis batal demi hukum organisasi. “Ini arogansi politik yang merampas hak suara mayoritas peserta,” tegasnya.

BACA JUGA :  Relawan Sobat Anies Kalsel Bubuhkan Tanda Tangan Buktikan Dukungan Capres 2024

Menutup pintu pencalonan dinilai sebagai tindakan membunuh demokrasi. “Cara ini terang-terangan menyingkirkan kader terbaik demi melanggengkan kepentingan segelintir pihak,” kritiknya.

Dengan sederet pelanggaran itu, Abdi menyebut Musda KNPI Kalsel 2025 tak ubahnya “rekayasa murahan”.

“Kepemimpinan yang lahir dari proses seperti ini tidak memiliki legitimasi. Ini noda hitam dalam sejarah KNPI,” tegasnya.

Ia menegaskan, Musda kali ini cacat prosedural, cacat moral, sekaligus bentuk pengkhianatan terhadap marwah organisasi. Karena itu, ia mendesak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KNPI turun tangan membatalkan hasil Musda.

“KNPI adalah rumah besar pemuda, bukan panggung untuk mempermainkan aturan. Jika Musda ini dibiarkan, maka pesan yang tersampaikan jelas: KNPI gagal menjaga kehormatan dirinya sendiri,” pungkas Abdi.

Selain HMI, organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan seperti PMII, IMM, IPNU dan sejumlah OKP juga turut menolak hasil musda KNPI Kalsel ini.