Wakil Ketua DPRD Banjar Irwan Bora Minta Evaluasi Total Dapur MBG, Dorong Pengawasan Lebih Ketat
KBK.News, MARTAPURA – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjar, H Irwan Bora, angkat bicara terkait kasus dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa lebih dari 100 siswa di Yayasan Assalam Martapura pada Jumat (10/10/2025).
Irwan Bora menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi serius bagi semua pihak.
“Adanya kejadian keracunan maupun alergi di Yayasan Assalam ini menjadi perhatian kita semua. Mudah-mudahan ini yang pertama dan terakhir, jangan sampai terjadi lagi di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Banjar,” ujarnya kepada KBK.News, Jumat (10/10/2025) malam.
Menurut politisi dari Partai Gerindra tersebut, program MBG merupakan program nasional prioritas Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan membentuk generasi emas Indonesia 2045. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tetap berpikir positif dan melihat manfaat besar dari keberadaan program tersebut.
“Program MBG ini bukan hanya bermanfaat untuk anak-anak sekolah, tapi juga memberikan efek domino bagi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Dapur MBG membantu petani dan pelaku usaha kecil yang sebelumnya kesulitan memasarkan hasil produksinya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Irwan menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap dapur MBG, baik oleh pemerintah daerah maupun DPRD Kabupaten Banjar, agar kasus serupa tidak terulang.
“Kami di DPRD bersama pemerintah daerah akan meningkatkan pengawasan terhadap seluruh dapur MBG di Kabupaten Banjar. Ini tanggung jawab moral dan bersama karena program ini berasal dari pemerintah pusat,” tegasnya.
Terkait isu yang beredar bahwa dapur MBG di Tungkaran merupakan miliknya, Irwan dengan tegas membantah hal tersebut.
“Kalau dapur di Tungkaran itu milik rekan kami, Haji Sawkani. Memang kami satu komunitas dan sering berdiskusi soal dapur MBG, tapi saya pribadi punya dapur di Sungai Ulin,” ungkapnya.
Menutup keterangannya, Irwan berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak agar program MBG ke depan bisa berjalan lebih baik dan aman bagi anak-anak penerima manfaat.
“Mari kita sama-sama melakukan evaluasi dan perbaikan. Semoga ke depan dapur MBG semakin profesional dan kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya.
