Vino G. Bastian Kampanyekan #SafeSpaceForAll Lewat Film “Shutter” Bersama Mahasiswa UNISKA MAB Banjarmasin
KBK.News, BANJARMASIN — Sebagai bagian dari kampanye #SafeSpaceForAll atau “Ruang Aman untuk Semua”, aktor Vino G. Bastian bersama ratusan mahasiswa Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) dan Wakil Rektor IV Dr. Ilisa Fajriyati. menghadiri kegiatan nonton bareng (nobar) film “Shutter” di bioskop XXI Duta Mall Banjarmasin, Selasa (28/10/2025) malam.
Film “Shutter”, yang merupakan hasil remake dari film horor legendaris, ternyata menyimpan pesan sosial yang kuat. Vino G. Bastian menegaskan bahwa film ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga media kampanye untuk isu kemanusiaan.
“Film ini bukan sekadar jualan film horor, bukan sekadar jualan film remake, tapi film ini punya sesuatu campaign yang sangat besar banget,” ujar Vino. “Film ini menjadi wadah untuk menyuarakan kampanye #SafeSpaceForAll, ruang aman untuk semua orang, terutama perempuan dan anak-anak di dunia pendidikan,” tegasnya.
Wakil Rektor IV UNISKA, Dr. Ilisa Fajriyati, menyebut bahwa film Shutter memiliki nilai edukasi yang relevan dengan dunia perguruan tinggi, khususnya dalam konteks isu perundungan dan kekerasan di lingkungan akademik.
“Penyelenggara menjelaskan bahwa film Shutter ini memiliki nilai edukasi, terutama terkait isu bullying. Selain itu, latar belakang film ini juga menggambarkan kehidupan di kampus. Jadi memang relevan sekali dengan dunia mahasiswa,” ujarnya.
Ia menambahkan, antusiasme mahasiswa sangat tinggi, bahkan sekitar 150 tiket langsung habis terjual.
“Kami berharap nilai-nilai yang terkandung dalam film ini dapat dipahami oleh seluruh elemen kampus bukan hanya mahasiswa, tetapi juga dosen dan tenaga kependidikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Ilisa menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Volkon dan pihak kampus. Ia juga menyoroti pesan moral penting dari film tersebut.
“Kita jangan diam jika melihat adanya tindak kekerasan di lingkungan kampus. Berdasarkan data dalam film, kekerasan fisik maupun sexual harassment masih banyak terjadi. Kita semua harus berani bersuara dan tidak menutup mata,” pesannya.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNISKA, Muhammad Anzari, menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara pihak Manos dengan UNISKA Banjarmasin dalam menghadirkan film edukatif bertema kekerasan seksual.
“Pertama, kami sangat mengapresiasi pihak Manos yang telah menghadirkan film luar biasa ini untuk mengedukasi kita semua, terutama mahasiswa,” ucap Anzari.
Ia menilai kerja sama tersebut sebagai langkah positif dalam mengampanyekan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
“Kami di BEM UNISKA merasa terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini, sebagai bagian dari aktivasi di luar sistem kampus,” katanya.
Menurutnya, film ini membuka wawasan baru bagi mahasiswa mengenai bentuk dan pelaku kekerasan seksual yang bisa berasal dari berbagai kalangan.
“Kampanye ini membuka mata dan telinga kita bahwa kekerasan seksual tidak hanya dilakukan oleh individu tertentu, tapi bisa juga melibatkan pihak struktural. Dengan hadirnya film ini dan kerja sama dengan UNISKA, semoga bisa memberi pemahaman dan kesadaran agar tidak ada lagi kasus kekerasan seksual di kampus,” tutupnya. (Masruni)







