KBK.News, BANJARMASIN — Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kalimantan Selatan menggelar aksi di Gedung DPRD Kalsel, Rabu (26/11/2025), untuk menyuarakan isu penyelamatan Taman Nasional Meratus.

Aksi berlangsung damai dan diwarnai langkah tidak biasa dari Ketua DPRD Kalsel, H. Supian HK, yang membuka akses Ruang Paripurna bagi seluruh peserta aksi.

Langkah tersebut disebut sebagai momentum baru dalam sejarah demonstrasi mahasiswa di DPRD Kalsel. Kesempatan menggunakan Ruang Paripurna membuat dialog berlangsung tanpa sekat.

Sejumlah mahasiswa menyampaikan sikap apresiatif karena dapat berdiskusi secara langsung.

Perwakilan mahasiswa dari Universitas Islam Kalimantan (Uniska) menyatakan bahwa persoalan Meratus telah menjadi isu nasional. Mereka menilai respon pemerintah daerah belum sepenuhnya tegas.

“Sebelumnya, gubernur tidak pernah mengamini permintaan kami. Saat ini Ketua DPRD membuka ruang dialog dan mau mendengarkan,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa saat menyampaikan aspirasinya.

BACA JUGA :  Elemen Organisasi Kepemudaan dan Mahasiswa Desak DPP Batalkan Musda KNPI Kalsel yang Dinilai Cacat Moral dan Prosedural

Mahasiswa menyebut langkah Ketua DPRD sebagai bentuk keterbukaan lembaga legislatif dalam mengawal isu lingkungan yang menyangkut masa depan masyarakat Kalimantan Selatan.

Di hadapan massa, Supian HK menyampaikan bahwa DPRD Kalsel akan menindaklanjuti aspirasi tersebut melalui mekanisme resmi, termasuk komunikasi dengan kementerian di tingkat pusat.

Ia menegaskan bahwa penyelamatan Meratus berkaitan langsung dengan keberlanjutan lingkungan, ketersediaan hulu air, serta keselamatan masyarakat.

“Kami akan membawa persoalan ini sampai ke pusat dan mengawal sesuai kewenangan kami,” tegasnya.

Aksi yang berlangsung kondusif ini diharapkan menjadi titik penting dalam meningkatkan perhatian pemerintah terhadap pelestarian pegunungan Meratus.

Sejumlah peserta aksi berharap model dialog terbuka dapat diterapkan secara berkelanjutan dalam penanganan isu publik lainnya. (Masruni)