KBK.News, BANJARMASIN–Operasi Zebra Intan 2025 yang dilaksanakan Satlantas Polresta Banjarmasin selama dua pekan ini menilang sebanyak 1.501 pelanggar.

Dan yang terbanyak melawan arus dan tanpa helm, sementara knalpot BRONK sayang tidak terdeteksi.

Kasat Lantas Banjarmasin AKP Denny Maulana Saputra kepada awak media

Selasa (2/12/2025) mengatakan, sasaran kali ini, 40% kegiatan preventif atau pencegahan.

Kemudian kegiatan Represif 40% juga. Sementara 20% adalah penegakan hukum.

Seperti diketahui Ops Zebra Intan ini berlangsung dari 17-30 Nopember 2025 kemarin.

Untuk penegakan hukum ini dibagi dua, yakni melalui tilang elektronik dan dengan tilang manual. “Hasilnya untuk tilang elektronik tilang itu selama 2 minggu ini kita melakukan penindakan sebanyak 1501 pelanggar melalui elektronik tilang.

BACA JUGA :  Polresta Banjarmasin Tilang 1.005 Pengendara Lewat ETLE pada Ops Zebra Intan 2025

Sedangkan dengan tilang manual itu sebanyak 75 pelanggar,” bebernya.

Sementara untuk 75 pelanggan itu hanya beberapa kali saja, seperti knalpot brong, indikasi balap liar, berboncengan lebih dari satu orang. “Jadi memang untukn melawan arus melawan, lampu merah, tidak menggunakan helm dan menggunakan HP saat berkendara pelanggaran paling menonjol tahun ini.

Namun pelanggan melawan arus dengan tidak menggunakan helm,” ungkap Kasat Lantas Polresta Banjarmasin ini.

Sedangkan wilayah pelanggaran yang sering terjadi di kawasan di sepanjang Jalan Ahmad Yan.

Kemudian dibanding tahun lalu dan jumlah tahun ini nah tentunya pasti ada perbedaannya. “Tahun lalu kita masih mengedepankan tilang manual, dibandingkan sekarang lebih dipakai tilang elektroni,” pungkas Denny.

*/