KBK.News, MARTAPURA – Serangan kera liar kembali meresahkan warga di Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan memastikan telah menerima laporan gangguan satwa tersebut sejak tiga minggu terakhir, Rabu (3/12/2025).

Kasi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalsel, Junaidi, mengatakan pihaknya langsung menurunkan tim ke lokasi dan memasang perangkap untuk menangkap kera yang diduga menjadi pemicu serangan.

“Kami sudah menurunkan tim, memasang kandang perangkap, dan berkoordinasi dengan warga terkait teknis pergantian umpan. Namun hingga kini belum ada satwa yang masuk ke dalam perangkap,” ujar Junaidi.

Menurutnya, perangkap itu dipasang sekitar tiga minggu yang lalu. Kandang yang digunakan adalah perangkap model tikus skala besar, diisi umpan untuk menarik satwa masuk. Jika berhasil, pintu kandang akan menutup secara otomatis.

BACA JUGA :  Seluruh Korban Kapal Karam di Aluh Aluh Akhirnya Ditemukan

“Saat ini baru satu perangkap yang terpasang, dan dari rapat tadi kemungkinan akan ditambah satu lagi karena situasinya cukup meresahkan,” tambahnya.

Menjawab kekhawatiran masyarakat, Junaidi menjelaskan bahwa perilaku agresif kera liar biasanya dipicu oleh kondisi biologis tertentu.

“Dari pengalaman kami, kera jantan yang memasuki masa birahi cenderung menjadi sangat agresif. Ini sering menjadi penyebab mereka berani mendekati atau bahkan menyerang manusia,” jelasnya.

Kera dalam masa birahi mengalami peningkatan hormon yang membuatnya lebih sensitif, mudah merasa terancam, dan menunjukkan perilaku defensif maupun menyerang.