KBK.News, MARTAPURA — Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Banjar, Febrianor Rahman, menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi Kecamatan Aluh-Aluh yang setiap tahun menjadi langganan banjir rob. Ia menilai persoalan ini tak bisa lagi dianggap rutin, karena terus menghambat aktivitas dan keseharian warga.

Febrianor mengatakan dirinya baru saja meninjau langsung wilayah tersebut dan merasakan sendiri sulitnya akses jalan saat rob datang.

“Saya kemarin langsung merasakan bagaimana sulitnya jalan di sini saat banjir rob. Tentu sangat prihatin melihat keadaan masyarakat yang setiap tahun harus menghadapi kondisi seperti ini,” ujar Febri kepada KBK.News, Selasa (9/12/2025) siang.

Menurut politisi muda PPP itu, meski banjir rob di Aluh-Aluh biasanya hanya berlangsung beberapa jam, dampaknya tetap signifikan. Aktivitas warga terhenti total, terutama bagi pengguna sepeda motor yang tidak dapat melintas ketika air menutup badan jalan. “Masyarakat terpaksa menunggu hingga air surut baru bisa menjalankan aktivitasnya kembali,” jelasnya.

BACA JUGA :  Pemkab Banjar Terkesan Menyerah Atasi Sepinya Pasar Wadai Ramadhan di Martapura

Febrianor menilai masyarakat Aluh-Aluh memang telah terbiasa menghadapi banjir rob, namun hal itu bukan alasan bagi pemerintah untuk tinggal diam. Ia menegaskan perlunya solusi yang lebih serius dan berkelanjutan agar permasalahan tahunan ini tidak terus berulang.

“Walaupun masyarakat Aluh-Aluh sudah terbiasa, pemerintah juga harus memperhatikan mereka. Mereka sangat berharap ada langkah nyata dan solusi dari pemerintah daerah,” tegasnya.

“Persoalan banjir rob menjadi perhatian prioritas, sehingga masyarakat dapat merasakan keamanan dan kenyamanan dalam beraktivitas, tanpa harus terganggu oleh luapan air pasang setiap tahunnya,” pungkas lulusan Magister Hukum di STIHSA Banjarmasin ini.