Dalam satu Minggu terakhir ini beredar isu tentang adanya makhluk jadi-jadian yang menyerang warga di sawah dan ladang didesa sungai rangas kecamatan Martapura barat bahkan isu sudah menyebar sampai ke Kecamatan Sungai Tabuk . Kapolsek Martapura Barat Ipda Tugiyono mengatakan isu bahwa ada makhluk jadi- jadian yang menyerang warga dan meresahkan tersebut tidak benar sebab dari keterangan para saksi dan fakta dilapangan disimpulkan jika yang mencoba menyerang dan menggangu warga hanyalah beberapa ekor kera yang dikalangan masyarakat banjar dikenal dengan nama bangkui. Dijelaskan untuk mengantisipasi hal tersebut polres banjar telah melakukan kordinasi dengan badan konservasi sumber daya alam /BKSDA.
Sementara itu Menyikapi merebaknya isu manusia berkepala kera, atau manusia jadi-jadian yang saat ini berkembang ditengah-tengah masyarakat kecamatan Martapura Barat khususnya di desa Sungai Rangas dan sekitarnya, Kapolres Banjar AKBP. Dwi Ari Wibowo bersama jajaran, di dampingi Kapolsek Martapura Barat Ipda Tugiyono serta Kabag Humas Pemkab Banjar Drs. Rakhmadin pada Selasa 11 Juni 2013 pukul 21.00 Wita melakukan pertemuan dengan masyarakat Desa Sungai Rangas untuk membahas isu manusia berkepala kera tersebut.
Menurut Kapolres Banjar AKBP Dwi Ari Wibowo, isu adanya manusia berkepala kera ataupun manusia jadi-jadian di wilayah Martapura Barat adalah berita bohong dan itu hanya isu yang menyesatkan saja. Hal tersebut telah dibuktikan dengan dilakukannya penyisiran oleh pihak Polsek Martapura Barat bekerjasama dengan Balai Konserfasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan, penyisiran tersebut dilakukan disepenjang bantaran sungai Martapura, dari penyisiran tersebut pihaknya hanya menemukan jejak binatang yang disebut dengan Beruk, atau Istilah Banjarnya adalah Bangkui.
Dugaan sementara, binatang Beruk tersebut kadang bisa muncul ditengah permukiman warga akibat adanya pembukaan hutan untuk dijadikan lahan kelapa sawit di daerah perbatasan desa Sungai Rangas dan kecamatan simpang Empat, akibat habitatnya diwilayah tersebut terganggu sehingga binatang tersebut berkeliaran sampai memasuki perkampungan dikecamatan Martapura Barat untuk mencari makan.
Untuk itu Kapolres Banjar AKBP. Dwi Ari Wibowo menghimbau kepada semua lapisan masyarakat, khususnya masyarakat Martapura Barat untuk tidak takut lagi beraktifitas dan bekerja diladang ataupun kebun.Ia juga meminta kepada semua lapisan masyarakat kabupaten Banjar untuk tetap menggalakkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) dilingkungan masing-masing, hal tersebut penting agar kenyamanan dan keamanan ditengah-tengah warga masyarakat dapat terus terjaga.
Visited 37 times, 10 visit(s) today