Kantor Berita Kalimantan

Akhirnya! Anak Pengidap Jantung Bocor Asal Sungai Tabuk Diberangkatkan Ke Jakarta Untuk Pengobatan

Akhirnya! Anak Pengidap Jantung Bocor Asal Sungai Tabuk Diberangkatkan Ke Jakarta Untuk Pengobatan. (Foto : Dinsos P3AP2KB Banjar)

KBK.News, MARTAPURA – Ahmad Hafi Irsyad (5) bocah asal Desa Sungai Pinang Lama, Kecamatan Sungai Tabuk, pengidap jantung bocor akhirnya diberangkatkan ke Jakarta untuk pengobatan, Senin (26/2/2024) kemarin.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar, Dian Marliana.

Kepala Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar, Dian Marliana. (Foto : Rizal)

Sebelum berangkat, ucap Dian, Hafi dan keluarga dari rumahnya di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, dibawa terlebih dahulu ke Sentra Budi Luhur untuk istirahat sebelum menuju Bandara Internasional Syamsudin Noor.

“Lalu, kemarin (Senin) Hafi beserta kedua orang tuanya, dan 2 orang pendamping diberangkatkan ke Jakarta. Di Bandara, Hafi di cek dulu dan Alhamdulillah layak untuk terbang,” ujar Dian Marliana kepada KBK.News diruang kerjanya, Selasa (27/2/2024) pagi.

Namun, lanjut Dian Marliana, sesampainya di Jakarta, Hafi tidak langsung dibawa ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, karena diberikan waktu untuk beristirahat terlebih dahulu.

“Untuk hari ini, mungkin Hafi istirahat dulu, karena besok Rabu (28/2/2024) baru masuk jadwalnya sekitar jam 8 pagi masuk rumah sakit,” bebernya.

Biaya pengobatan Hafi di Jakarta, seperti biaya operasi (kalau operasi) dan pengobatan lainnya sebut Dian, semuanya ditanggung oleh BPJS Daerah.

“Dan ini memang menjadi perhatian nasional juga, karna dia dibantu oleh zkemensos dan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan pelayanan disana,” sebut Kepala Dinsos P3AP2KB Banjar ini.

“Untuk biaya hidup selama di Jakarta , bantuan diberikan oleh pemerintah, terutama untuk biaya hidup orang tua nya termasuk untuk biaya konsumsi,” lanjutnya lagi.

Untuk tindak lanjutnya, Hafi akan diketahui terlebih dahulu kondisinya untuk mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya, seperti operasi atau tidak.

“Artinya dicek dulu kondisi Hafi, tidak langsung di operasi. Lalu seandainya ada biaya diluar dari BPJS, akan kita koordinasikan dengan Dinkes dan dari Kemensos, Insyaallah dari keluarga Hafi tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, semua ditanggung pemerintah,” tutupnya.

Exit mobile version