kbk.news : Aksi unjuk rasa #SaveKPK ratusan mahasiswa di Kota Banjarmasin akhirnya berakhir ricuh dan para mahasiswa ancam akan gelar aksi unjuk rasa susulan yang lebih besar, Kamis (24/6/2021).
Aksi #SaveKPK para mahasiswa ini untuk menagih janji pihak DPRD Kalsel, yang sebelumnya telah bersepakat dengan para demonstran untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada Presiden RI, Joko Widodo pada Hari Senin lalu (21/6/2021).
Aksi ratusan mahasiswa ini sempat juga dilakukan negosiasi. Namun, tidak aksi saling dorong dengan polisi tak terhindarkan, sehingga bentrok dan mengakibatkan beberapa anggota serta mahasiswa terluka.
Kordinator Wilayah Bem Se- Kalsel, Ahmad Rinaldi mengatakan, aksi tolak pelemahan KPK ini adalah bentuk bukti dari ketidakpuasan mahasiswa terhadap kinerja perwakilan rakyat yang katanya mewakili dan memperjuangkan aspirasi rakyat.
“ Kami nilai KPK telah dilemahkan dan independensi KPK semakin terdegradasi,” ucapnya.
Menurut Ahmad Rinaldi, para mahasiswa akan menggelar aksi lanjutan, jika tututan mereka tak dipenuhi oleh DPRD Kalsel.
“Kita akan terus lakukan aksi seperti ini jika tuntutan kami tidak dipenuhi,” tegasnya.
Kericuhan yang sempat terjadi diduga akibat Ketua DPRD Kalsel, Supian HK yang penunjukraaa tuntut menemui mereka tidak datang.
Ada 8 delapan poin yang ada di nota kesepahaman tersebut, di antaranya menuntut Firli Bahuri agar segera memenuhi panggilan Komnas HAM atas skandal TWK dan pemberhentian 75 pegawai KPK.
Kemudian pada poin terakhir, menuntut DPRD Kalsel untuk memberikan tindak lanjut tuntutan berupa bukti tanda terima dan dokumentasi berupa foto dan video di kantor staf presiden dalam waktu 1 X 24 jam sejak nota kesepahaman ini ditandatangani.