KBK.NEWS BALIKPAPAN – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Balikpapan Melawan (Bakwan) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Balikpapan pada Senin (25/8/2025).

Para peserta aksi menyuarakan lima tuntutan utama, mulai dari penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga mendesaknya penyelesaian masalah kebutuhan pokok dan infrastruktur kota.

Koordinator Lapangan Bakwan, Hendrikus, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan respons atas keresahan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah kota yang dinilai tidak sejalan dengan kebutuhan warga.

“Ada sekitar lima tuntutan utama yang kami bawa. Yang pertama, kami menuntut pembatalan kenaikan PBB. Selanjutnya, kami mendesak penyelesaian kelangkaan air bersih, masalah banjir, permasalahan lalu lintas, hingga kelangkaan beras dan isu beras oplosan,” ucap Hendrikus.

Adapun lima tuntutan Aliansi Bakwan kepada Pemerintah Kota Balikpapan yang disuarakan dalam aksi tersebut adalah:

1. Menolak kenaikan PBB-P2 Kota Balikpapan.

2. Mendesak penyelesaian persoalan banjir secara komprehensif.

3. Mengatasi krisis air bersih yang kerap melanda.

4. Mengurai permasalahan lalu lintas di Kota Balikpapan.

5. Mengatasi kelangkaan beras dan tabung gas 3 kilogram.

Menurut Hendrikus, alasan masyarakat turun ke jalan sangatlah sederhana: pemerintah dinilai lamban dalam merespons persoalan yang ada. “Kami melihat bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah hari ini tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat turun ke jalan,” tegasnya.

BACA JUGA :  Jumbatan Pulau Balang Di Kaltim Tuntung, Jumbatan Pulau Laut Di Kalsel Baluman Ada Habarnya

Mendesak Audiensi dengan Wali Kota

Humas Aliansi Bakwan, Julak, menambahkan bahwa permasalahan Balikpapan tidak hanya sebatas kenaikan PBB. “Kami juga mengangkat isu-isu lain yang tak kunjung terselesaikan, mulai dari banjir, kelangkaan beras dan gas 3 kilogram, hingga permasalahan lalu lintas dan kecelakaan di Rapak dan Kilo. Semua ini membutuhkan pembenahan serius agar Balikpapan ke depan menjadi lebih baik,” paparnya.

Selain itu, massa juga mendesak untuk dapat bertemu langsung dengan Wali Kota Balikpapan. “Kami ingin Bapak Wali Kota dapat berdialog bersama kami di sini, mendengarkan langsung keluhan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat agar pemerintah dapat mengambil tindakan tegas terhadap persoalan-persoalan yang ada,” ujar Hendrikus.

Di bawah terik matahari, puluhan massa tetap bertahan menyuarakan aspirasi mereka. Kelima tuntutan tersebut dianggap sebagai kebutuhan mendasar agar Balikpapan tidak terus-menerus terjebak dalam masalah yang sama setiap tahunnya.

Sumber : inibalikpapan.com