KBK.News, PONTIANAK – Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kalimantan Barat menggeruduk kantor Gubernur Kalbar, Senin (21/7/2025).

Aksi unjuk rasa itu menyampaikan sikap menolak program transmigrasi yang digulirkan pemerintah pusat, karena dianggap berpotensi merugikan penduduk lokal.Karenanya, pemerintah didesak batalkan program tersebut.

“Tanah bukan untuk dibagi tapi diwariskan” ujar salah satu orator dilansir akun Instagram @folkdark.co

Sementara itu dilansir insidepontianak.com ,salah seorang pendemo bernama Bobby menegaskam , kedatangan transmigran baru hanya akan memperparah permasalahan di Kalbar.

Klaim ini didasarkan dengan kondisi wilayah transmigrasi yang sudah ada saja dinilai masih terbengkalai.

“Infrastruktur jalannya rusak dan masih terjadi kesenjangan pembangunan,” ungkapnya prihatin.

Massa aksi juga menuding pemerintah telah membohongi publik, dengan dalih program transmigrasi tidak akan mendatangkan penduduk dari pulau lain ke Kalbar.

Namun, fakta yang diklaim ditemukan Aliansi Masyarakat Kalbar melalui penelusuran di situs web Kementerian Transmigrasi menunjukkan, Kalbar menjadi salah satu wilayah tujuan transmigrasi, bahkan pendaftaran pun telah dibuka.

BACA JUGA :  Aksi Dosen ULM Tuntut Tukin Direspon Positif Ketua Umum FKPWK Rahmat Fadhillah, Ini Katanya

“Kita dibohongi tidak adanya mendatangkan masyarakat dari pulau lain ke Kalbar, faktanya bohong,” pekik salah satu orator.

Oleh karena itu, Aliansi Masyarakat Kalbar menuntut Menteri Transmigrasi untuk segera melakukan perbaikan peta sebaran transmigrasi tahun 2025-2029.

Mereka juga mendesak pemerintah daerah mengambil alih tanah yang telah ditinggalkan atau dijual oleh transmigran dari program sebelumnya.

Selain itu, massa turut menuntut pengalihan dana revitalisasi program transmigrasi untuk pembangunan infrastruktur vital seperti jalan, listrik, dan air bersih di Kalbar.

Terakhir, mereka meminta pemerintah untuk memaksimalkan program transmigrasi lokal yang sudah ada, dengan pembinaan dan dukungan infrastruktur yang memadai.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, turun langsung menemui massa aksi di halaman Kantor Gubernur Kalbar.

Kehadiran Krisantus dalam aksi tersebut menjadi perhatian publik, terutama karena sikap tegas yang disampaikannya dalam orasi.

Dalam pernyataannya di hadapan peserta aksi, Krisantus menyampaikan secara terbuka komitmennya untuk menolak rencana program transmigrasi di wilayah Kalimantan Barat