Ketua Komisi II DPRD Banjar, Heru Pribadi Jaya Minta Agar Anggota dan Pimpinan Rapat Patuhi Tata Tertib (Tatib), Serta Bertindak Profesional, Senin (5/7/2021).
Pengusiran Anggota Fraksi Partai Golkar, Gusti Abdurrahman (Antung Aman) Oleh Pimpinan Rapat Paripurna DPRD Banjar, Akhmad Rizanie menuai berbagai tanggapan. Kali ini tanggapan dari Ketua Komisi II, Heru Pribadi jaya .
Sebelumnya,politisi senior Partai Golkar, Kamaruzaman mengaku sedih dan prihatin atas diusirnya Gusti Abdurrahman (Antung Amanl dari rapat paripurna DPRD Banjar tersebut. Menurutnya, hal tersebut seperti menjadi aib dan mengabaikan semua adab dan kesantunan didalam berpolitiklah.
Bagi Kamaruzaman, berbeda pendapat dalam berdemokrasi adalah hal yang wajar antar sesama politisi, baik satu partai atau bukan. Pengusiran terhadap Antung Aman pada rapat paripurna yang membahas Raperda badan hukum PDAM Intan Banjar dinilai Ketua Komisi I DPRD Banjar ini tidak bisa dianggap wajar.
“Seharusnya pimpinan memberikan peringatan terlebih dulu, ini kenapa langsung main usir saja. Interupsi dari anggota itu wajar, jika pemimpin menginginkan mereka bicara, maka mereka bicara, kalau tidak diizinkan ya tidak apa,” tegas Kamaruzaman, Minggu (4/7/21) sore.
Menurut Ketua Fraksi PKB DPRD Banjar ini, setiap anggota DPRD menyandang kehormatan sebagai. Karena itu janganlah berbuat semaunya, dan harus mematuhi tata tertib.
“Dalam beracara memang ada tata tertibnya dan berjalan harus sesuai dengan apa yang dibahas. Jangan semaunya,” jelasnya, Senin (5/7/2021).
Heru berharap, pada rapat yang akan datang semua anggota DPRD bisa beracara dengan baik dan mematuhi tata tertib. Selain itu pimpinan rapat juga menjadi lebih bijak dalam pengambilan keputusan .
“Marilah kita beracara dengan baik sekalipun keras, tetapi harus sesuai dengan aturan, dan juga pimpinan bisa lebih bijak dalam mengambil sebuah tindakan. Terpenting, kedua pihak baik anggota maupun pimpinan bisa bertindak profesional,” pungkas Heru Pribadi Jaya.