KBK.News, MARTAPURA – Anggota DPRD Kabupaten Banjar, Muhammad Saidi, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar menyalurkan bantuan untuk korban rumah rusak akibat banjir rob di tiga desa wilayah Kecamatan Aluh Aluh. Bantuan tersebut disalurkan melalui jalur sungai, Rabu (19/11/2025).

Tiga desa yang menerima bantuan yakni Desa Tanipah, Desa Labat Muara, dan Desa Bakambat.

Adapun bantuan yang dibagikan meliputi 54 dus mie instan, 1.262 kaleng ikan sarden, dan 105 kilogram beras. Penyaluran dilakukan langsung oleh Muhammad Saidi bersama Plt Kalak BPBD Kabupaten Banjar, Agus Siswanto.

Dalam kegiatan itu, keduanya tampak antusias menyusuri sungai untuk memastikan bantuan tiba di warga terdampak.

Muhammad Saidi mengatakan, kondisi banjir rob di Aluh Aluh biasanya semakin parah memasuki bulan November, terlebih wilayah tersebut merupakan daerah pemilihannya.

“Saya tidak tega melihat masyarakat menjadi korban banjir rob hingga rumah mereka rusak. Semoga bantuan hari ini dapat sedikit meringankan beban mereka,” ujarnya.

Saidi juga mengungkapkan dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Banjar untuk memastikan adanya bantuan lanjutan bagi warga, meski bidang tersebut tidak berada di bawah Komisi III DPRD tempat ia bertugas.

BACA JUGA :  Parah! Tanda Tangan Ketua DPRD Banjar Dipalsukan Untuk Merubah Jadwal Kegiatan DPRD

“Saya bertindak sebagai pemangku dapil. Sudah seharusnya saya memperjuangkan kebutuhan warga yang terdampak,” tambahnya.

Ia turut mengapresiasi respons cepat BPBD Banjar yang sigap menyalurkan bantuan.

“Alhamdulillah bantuan ini diterima pihak desa. Terima kasih kepada Pemerintah Daerah, khususnya Plt Kalak BPBD Pak Agus Siswanto, yang langsung turun ke lapangan,” ucap Politisi PKS ini.

Sementara itu, Plt Kalak BPBD Kabupaten Banjar, Agus Siswanto, menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan respons atas laporan dari pemerintah desa yang disampaikan melalui anggota DPRD.

“Ada tiga desa yang kita berikan bantuan: Bakambat, Tanipah, dan Labat Muara. Bantuan berupa sembako beras, mie instan, dan ikan kaleng untuk membantu warga yang terdampak banjir rob,” jelas Agus.

Terkait pertanyaan mengapa bantuan baru disalurkan, Agus mengatakan BPBD biasanya mengirim bantuan setelah adanya penetapan tanggap darurat. Namun untuk kasus ini, meski tidak ada status tersebut, pihaknya tetap merespons cepat setelah menerima laporan.

“Begitu ada laporan dari kepala desa melalui anggota DPRD, kami langsung turun membawa bantuan,” pungkasnya.