KBK.News, MARTAPURA – Tingginya angka Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banjar, mendapat respon dari Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Ahdiat Nurhan, Kamis (1/2/2024).
Diberitakan sebelumnya, hingga 25 Januari 2024 Kabupaten Banjar menjadi Kabupaten/Kota dengan kasus DBD terbanyak se-Kalsel, dengan 220 kasus dan angka kematian 1 kasus.
“Melihat data tersebut, sangat penting untuk pihak terkait seperti Puskesmas agar memberikan penyuluhan serta edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan DBD,” ujar Ahdiat Nurhan kepada KBK.News, Kamis (1/2/2024).
Terlebih, lanjut Ahdiat, di Kabupaten Banjar khususnya di Martapura padatnya jumlah penduduk serta kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan menjadi faktor timbulnya sarang nyamuk di pemukiman warga.
“Seperti kaleng-kaleng bekas, tempat tempat sampah itu, sangat berkemungkinan menjadi sarang nyamuk DBD. Kita kadang-kadang mungkin lengah bahwa kurang perhatian, kurang peduli dengan lingkungan kita sendiri,” jelas Politisi dari Partai PKS ini.
Oleh karena itulah, tutur Ahdiat Nurhan, pemerintah melalui instansi terkait seperti Puskesmas agar bisa lebih mengingatkan warga akan bahaya nya DBD dan apa saja gejala nya.
“Karena hingga kini, masih banyak warga yang masih belum mengetahui gejala DBD, sehingga mereka menganggap hal itu biasa saja. Kasihan mereka kalau dibiarkan begitu,” tuturnya.
Ironisnya, tambah Ahdiat Nurhan, ia mengaku mendengar anggaran untuk penyuluhan kesehatan masyarakat sangat kecil, dengan nilai hanya1,5 juta Rupiah untuk 1 tahun.
“Padahal kan bisa dianggarkan lagi perihal sosialisasi DBD ini, dan sekali lagi saya katakan bahwa edukasinya perlu ditingkatkan lagi, karena ini menyangkut keselamatan nyawa manusia,” tutupnya.