KBK.News, BANJARBARU – Operasi Keselamatan Intan 2025, yang berlangsung selama dua pekan sejak 10 Februari hingga 23 Februari 2025, telah resmi berakhir.
Berdasarkan data Ditlantas Polda Kalsel, operasi ini mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sepanjang operasi, tercatat 74 kasus kecelakaan, dengan rincian:
8 orang meninggal dunia (turun 33 persen dari tahun sebelumnya)
8 orang mengalami luka berat,32 orang mengalami luka ringan.
Kerugian material mencapai Rp 137.800.000
Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel, Kombes Pol Dari Siregar, menyampaikan bahwa selain menekan angka kecelakaan, operasi ini juga menindak berbagai pelanggaran lalu lintas. Sebanyak 784 pengendara terjaring tilang melalui ETLE statis, sementara 568 pelanggar diberikan blangko teguran.
Pelanggaran yang paling banyak ditemukan dalam operasi ini meliputi:
376 kasus pelanggaran overload/over dimension (ODOL)
148 pengendara tidak menggunakan safety belt
336 kasus pengendara tidak memakai helm
Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan berkendara melalui pendekatan yang lebih humanis. Selain penegakan hukum, Ditlantas Polda Kalsel juga melakukan survei jalan dan ramp check untuk memastikan kesiapan angkutan penumpang umum menjelang mudik Lebaran 2025.”Sebelumnya, kami juga melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Sosialisasi ini dilakukan melalui media sosial, pemasangan spanduk, pembagian leaflet, serta edukasi langsung ke sekolah dan komunitas,” ujar Kombes Pol Dari Siregar, Senin (3/3/2025).
Dengan hasil yang dicapai, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berkendara semakin meningkat, sehingga angka kecelakaan lalu lintas dapat terus ditekan di masa mendatang.
Penulis/Editor Iyus