KBK.NEWS JAKARTA – Setelah bertemu dengan presiden terpilih Prabowo Subianto, tiba – tiba Partai Nasdem menarik secara resmi dukungannya untuk mengusung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh setelah bertemu Prabowo Subianto di Kartanegara kepada awak media memastikan, bahwa pihaknya takkan mencalonkan Anies sebagai gubernur DKI Jakarta,Kamis (15/8//2024).
Entah apa yang dimaksud Surya Paloh yang menyebutkan Pilkada DKI sekarang bukan momentum untuk Anies Baswedan. Ketum Partai Nasdem ini berdalih masih mencari momentum yang lebih tepat lagi.
“Kita cari momentum yang lebih tepat lagi,” jelas Paloh usai menemui Prabowo.
Juru Bicara Relawan Anies, Iwan Tarigan menyatakan,pihaknya tetap menghargai keputusan Partai Nasdem tersebut, namun dengan sejumlah pertanyaan.
“Tentunya keputusan ini sudah dipertimbangkan baik. Seharusnya, Paloh selaku ketua partai bisa menunjukkan konsistensi dan keteladanan agar tidak menimbulkan preseden buruk saat sekarang dan ke depan,” bebernya dengan nada kecewa.
Iwan mengaku ia menerima informasi. Bahwa para ketua parpol yang sebelumnya mendukung Anies mendapat intimidasi oleh rezim yang berkuasa. Kalau itu benar,maka itu sangat merusak demokrasi.
“Ini tidak bisa dibenarkan. Merusak demokrasi yang kita perjuangkan setelah reformasi 98,” jelasnya.
Sementara itu Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, bahwa Nasdem sudah membicarakan langsung ke Anies tentang penarikan dukungan tersebut. Menurutnya Anies sudah memahami situasi yang sedang terjadi.
“Pak Anies datang (ke DPP Nasdem), ngobrol dan berdiskusi banyak hal yang kami bicarakan dan pak Anies sudah memahami situasi yang ada,” kata Willy Aditya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).