Awang Bangkal Barat di 2025 : Dari Desa Anti Maladministrasi hingga BUMDes Inspiratif Nasional
KBK.News, MARTAPURA – Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi Desa Awang Bangkal Barat, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Sepanjang tahun ini, desa tersebut mencatat berbagai capaian strategis yang menegaskan komitmen menuju tata kelola pemerintahan yang bersih, ekonomi desa yang kuat, serta masyarakat yang semakin berdaya, Minggu (14/12/2025).
Dicanangkan sebagai Desa Anti Maladministrasi

Salah satu pencapaian paling membanggakan terjadi pada akhir Juli 2025. Desa Awang Bangkal Barat resmi dicanangkan sebagai Desa Anti Maladministrasi oleh Ombudsman Republik Indonesia. Bersama 20 desa lainnya di Kabupaten Banjar, desa ini menjadi percontohan penyelenggaraan pelayanan publik yang transparan, akuntabel, bebas diskriminasi, serta menolak segala bentuk pungutan liar.
Pencanangan tersebut menjadi tonggak penting pembenahan tata kelola pemerintahan desa. Pemerintah desa didorong menghadirkan layanan yang mudah diakses, terbuka, dan berpihak kepada masyarakat, dengan perangkat desa sebagai garda terdepan pelayanan publik.
Kampung Putra Bulu Dorong Ekonomi dan PADes

Di sektor ekonomi desa, geliat pembangunan tampak nyata melalui pengembangan objek wisata Kampung Putra Bulu. Destinasi wisata berbasis potensi lokal ini terus dibenahi dengan penambahan fasilitas pendukung, seperti saung, taman bermain anak, dan wahana air.
Kehadiran Kampung Putra Bulu tak hanya menjadi ruang rekreasi bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) Awang Bangkal Barat.
Ketahanan Pangan dan Peran Aktif Petani Desa

Ketahanan pangan menjadi salah satu fokus pembangunan desa sepanjang 2025. Desa Awang Bangkal Barat berhasil melaksanakan panen padi gunung sebagai bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan nasional, sekaligus memperkuat peran aktif masyarakat dalam sektor pertanian.
Upaya ini mencerminkan komitmen desa dalam menjaga kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Ruang Positif untuk Pemuda dan Kebersamaan Warga
Dari sisi sosial kemasyarakatan, pemerintah desa memberi ruang luas bagi aktivitas positif warga, khususnya generasi muda. Pada September 2025, Turnamen Sepak Bola Awang Bangkal Barat Cup II sukses digelar sebagai ajang silaturahmi, pembinaan olahraga, dan penumbuhan semangat sportivitas.
Kegiatan tersebut menjadi sarana mempererat kebersamaan sekaligus memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat desa.
Desa Binaan Kejaksaan dan Pembangunan Infrastruktur
Desa Awang Bangkal Barat juga tercatat sebagai desa binaan Kejaksaan Kabupaten Banjar. Sepanjang 2025, pemerintah desa membangun enam unit rumah tidak layak huni bagi masyarakat kurang mampu.
Selain itu, peningkatan jalan desa sepanjang 256 meter dengan konstruksi beton K-250 turut dilakukan guna menunjang mobilitas warga, mendukung aktivitas ekonomi, serta meningkatkan potensi PAD desa.
BUMDes Putra Bulu Tuai Apresiasi Menteri Desa
Prestasi desa ini mendapat perhatian langsung dari pemerintah pusat. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, H. Yandri Susanto, memberikan apresiasi tinggi kepada BUMDes Putra Bulu saat berkunjung pada Senin (3/11/2025).
Menurut Menteri Yandri, BUMDes Putra Bulu menjadi bukti nyata bahwa desa mampu tumbuh sebagai pusat inovasi dan penggerak ekonomi masyarakat. Keberhasilan ini bahkan akan dijadikan inspirasi nasional bagi ribuan desa di Indonesia.
Optimisme Menuju Desa Mandiri dan Berdaya Saing
Kepala Desa Awang Bangkal Barat, Pajrul Ripani, menegaskan bahwa seluruh capaian sepanjang 2025 tidak terlepas dari komitmen pemerintah desa dalam membangun pelayanan publik yang transparan, bebas biaya, serta pengelolaan potensi desa secara optimal demi kesejahteraan masyarakat.
Menutup tahun 2025, Desa Awang Bangkal Barat menatap masa depan dengan optimisme. Dengan fondasi pelayanan publik yang semakin kuat, ekonomi desa yang terus tumbuh, serta partisipasi aktif masyarakat, desa ini berkomitmen melanjutkan pembangunan menuju desa yang mandiri, berdaya saing, dan berkeadilan.
