KBK.NEWS BANJARMASIN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) XI pekan depan dan Bambang Heri Purnama diprediksi terpilih aklamasi, Minggu (13/7/2025). 

Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR RI, Bambang Heri Purnama (BHP), diprediksi akan terpilih secara aklamasi pada Musda XI. Menurut sejumlah informasi dari internal DPD Partai Golkar Kalsel, Bambang disebut menjadi satu-satunya calon dalam pemilihan Ketua Golkar Kalsel.

Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, Ketua Tim Pemenangan BHP mengklaim, bahwa dari total 19 suara yang tersedia. Dari 19 suara itu sudah ada sebanyak 12 suara dari DPD II Golkar se-Provinsi Kalsel atau pengurus tingkat kabupaten/kota yang telah menyatakan dukungan kepada BHP.

Jumlah dukungan tersebut, menurut Iskandar, belum termasuk dukungan dari unsur lain, sehingga total suara yang telah dikantongi BHP sudah melampaui syarat minimal pencalonan Ketua Golkar Kalsel periode 2025-2030.

“Ini sinyal yang sangat kuat. Jika mayoritas suara sudah berada di tangan, kemungkinan besar Musda akan berlangsung secara aklamasi, dengan Bambang sebagai calon tunggal,” tegas Gusti Iskandar dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

Sebagai informasi, Musda Golkar Kalsel akan digelar pada Sabtu (19/7/2025). Rincian 19 suara yang akan diperebutkan adalah sebagai berikut: 13 suara berasal dari DPD II kabupaten/kota. Kemudian 2 suara dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar dan DPD Golkar Kalsel, sisanya empat suara dari organisasi sayap, organisasi masyarakat (ormas) pendiri, dan ormas yang didirikan Partai Golkar.

Iskandar menjelaskan, berdasarkan aturan partai, syarat minimal untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Golkar Kalsel adalah seorang calon harus memperoleh dukungan minimal 30 persen dari total 19 pemilik suara.

“Artinya, jika dihitung dari total pemilik suara, 30 persennya adalah 6 suara. Saat ini, Pak Bambang sudah mengantongi dukungan lebih dari 50 persen,” ungkap politisi senior Partai Golkar Kalsel ini.

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan Musda, ia menambahkan, jika ada satu calon yang meraih dukungan lebih dari 50 persen, calon tersebut akan dianggap sebagai calon mayoritas atau bisa menjadi calon tunggal. Meskipun demikian, pihaknya tetap menghormati mekanisme partai dan menyerahkan proses penjaringan kepada panitia pelaksana Musda.

BACA JUGA :  Permintaan Bakul Purun Meningkat Di Tengah Pandemi Covid-19

“Kami berharap pelaksanaan Musda berjalan objektif, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), serta peraturan organisasi. Kami mengajak seluruh tim dan pendukung, bersama-sama mengawal pelaksanaan Musda, memilih figur terbaik untuk memimpin Partai Golkar di Kalsel,” ujar Gusti Iskandar.

Lebih lanjut, Iskandar menegaskan bahwa Bambang layak memimpin Golkar Kalsel. Pasalnya, ia memiliki pengalaman dan rekam jejak yang mumpuni di partai.

“Beliau bukan figur baru, sudah tiga periode menjabat di DPR RI. Selama ini, komunikasi dengan para pengurus DPD juga terjalin dengan baik,” cetusnya.

Selain itu, ia melanjutkan, dukungan para kader Partai Golkar di Provinsi Kalsel juga tidak sekadar didasarkan pada latar belakang politik. Menurut Iskandar, kader dan pengurus Partai Golkar di Kalsel juga meyakini kapasitas dan integritas Bambang sebagai pemimpin.

“Pak Bambang terbukti mampu menjaga komunikasi dengan masyarakat, loyal terhadap partai, dan memiliki rekam jejak pelayanan publik yang baik. Keberhasilan memimpin Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menunjukkan beliau mempunyai kemampuan manajerial dan visi membangun,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Ketua Tim Penjaringan Calon Ketua Golkar Kalsel, Puar Junaidi, mengatakan bahwa proses pencalonan terbuka untuk semua kader. Menurutnya, pendaftaran calon Ketua Golkar Kalsel akan dibuka selama dua hari, yaitu pada 15 dan 16 Juli 2025, mulai pukul 08.00 hingga 24.00 WITA.

“Musda bukan sekadar ajang memilih ketua. Ini momentum konsolidasi dan penyegaran internal partai,” ujar Puar.

Berdasarkan arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, Puar menambahkan, Musda harus menghidupkan peran kolektif dalam membesarkan partai. Artinya, semua potensi yang dimiliki kader harus diberdayakan, bukan hanya elite.

“Oleh karena itu, tokoh-tokoh senior, ulama besar, hingga pengurus lama akan diundang dalam pembukaan Musda. Sebab, partai yang besar adalah partai yang solid,” tegasnya.

Sebagai informasi, saat ini DPD I Golkar Kalsel dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Rikwanto. Ia menjabat sejak Desember 2024, menyusul pengunduran diri Ketua DPD I Golkar Kalsel sebelumnya, Sahbirin Noor (Paman Birin), yang juga mantan Gubernur Kalsel.