JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), resmi menetapkan Bandar Serai Festival di antara 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022, Minggu (6/3/2022).
Bandar Serai Festival atau BSF akan digelar pada bulan Juni 2022 di Pekanbaru, Riau. Event ini bakal melibatkan ratusan pekerja kreatif di Bumi Melayu Lancang Kuning.
Seniman yang terlibat di antaranya, Bennie Riaw (Festival Director), Rino Dezapaty (Kurator), Tito Aldila (Art Director) dan, Fahrurozie (Artistic Director).
Kurator BSF Rino Dezapaty, sumeringah menanggapi hal ini. Ia mengatakan, program KEN 2022 Kemenparekraf sangat berbanding lurus dengan niat dan keinginan para seniman dan kreator yang berbasis pada aspek ekonomi kreatif.
“Untuk keluar dari zona ketidaknyaman di era pandemi COVID-19 bukanlah seperti membalikkan telapak tangan. KEN 2022 jadi pemicu, bahkan mampu membuka ‘kotak pandora’ segala ide dan gagasan yang selama ini belum teraktualisasikan (Think Out Of The Box),” kata Rino, Sabtu (5/3/2022) di Pekanbaru.
“Junjung hormat kepada Menparekraf, Bang Sandiaga Uno, beserta para kurator yang telah memberi laluan dan peluang untuk kami Begawai Institute yang didukung Dinas Pariwisata Riau provinsi Riau untuk ‘meluahkan’ gagasan kami dalam event Bandar Serai Festival dengan tema Art For Healing. Salam Budaya,” imbuh Rino.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, KEN 2022 yang disusun oleh Kemenparekraf merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo.
Kurator KEN 2022 telah melakukan kurasi dengan memerhatikan faktor kualitas dibandingkan kuantitas. Program ini diharap bisa membantu menggerakkan perekonomian nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
KEN 2022 merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Gubernur Riau Syamsuar, minta pelaksanaan tiga event ini supaya bisa melibatkan pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif. Didukung oleh pemerintah, serta pihak BUMD, BUMN dan swasta,” ujar Roni.
Dikatakan, KEN merupakan strategi kolaborasi Kemenparekraf dengan pemerintah daerah melalui penyelenggaraan event berkualitas.
“Tahun ini kita harus bisa bangkit, meski dengan keterbatasan. Event ini diharapkan mampu menjadi leading sector pariwisata daerah. Sehingga bisa membantu meningkatkan pendapatan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif,” imbuh Roni.
Penamaan Bandar Serai Festival atau BSF sebagai judul besar event berasal dari nama sebuah tempat para pelaku seni berkumpul, yaitu Bandar Seni Raja Ali Haji (Bandar Serai).
Bandar Serai di mana tempat para pelaku ekonomi kreatif menggali ide-ide kreasi, hingga melahirkan karya-karya kreatif. Lokasinya di pusat kota Pekanbaru, tepatnya di Jalan Sudirman, satu komplek dengan Anjung Seni Idrus Tintin dan Dinas Pariwisata provinsi Riau.
Festival Director BSF, Bennie Riaw mengatakan, dipilihnya penamaan Bandar Serai Festival (BSF) sebagai judul besar event dalam sebuah festival bertujuan agar masyarakat bisa kembali mengingat, bahwa di Bandar Seni Raja Ali telah banyak melahirkan peristiwa seni.
“Ini untuk kembali mengingatkan kepada seluruh pekerja seni pertunjukan dan budaya, kreator, komunitas, vendor, pemerintah dan khususnya masyarakat. Bahwa di Bandar Serai telah banyak melahirkan peristiwa seni pertunjukan dan budaya serta para kreator seni beserta seniman populer,” ujar Beni.
Disebutkan Bennie, Bandar Serai telah menjadi tempat dan saksi bisu berbagai peristiwa seni di antaranya, Festival Melayu Se Dunia, Malacca Strait Jazz, Hitam Putih Internasional,Tepekik Telolong 76 jam Non Stop.
Kemudian, Festival Film Indonesia, Junjung Seni Riau, Persembahan Bunda Alam , Dewan Kesenian Riau, Bandar Serai Orkestra, dan Pendirian Akademi Kesenian Melayu Riau.
Di Bandar Serai telah berdiri kokoh gedung seni pertunjukan terbaik di Sumatera dan berstandar Internasional yaitu Anjung Seni Idrus Tintin.
Di sini berbagai event nasional dan internasional nasional pernah dihelat hingga turut melahirkan beberapa seniman atau artis asal Riau ke pentas nasional.
Sejumlah artis yang telah lahir dari Bandar Serai di antaranya adalah, Capsule menjadi Lyla band, Jingga menjadi Geisha, Riau Rhtym, Geliga Jazz, D’Sakai, Sagu band dan masih banyak seniman dan kreator terlahir di Bandar Serai, terhitung sejak awal tahun 2000.
“Syabas dan Tahniah untuk peserta KEN 2022. Teruslah berkarya serta menggali ide- ide kreatif bagi kawan-kawan para kreator seni dan budaya di seluruh tanah air,” katanya. (Mediacenter Riau/MC Riau/toeb)
Sumber :infopublik.id