Dalam sepekan terakhir hujan turun disebagian wilayah Kota Banjarbaru dan hujan ini secara langsung menyebabkan genangan air di sejumlah kawasan di Kota Banjarbaru, diantaranya kawaaan Jembatan Kembar, Depan Uvaya sampai sekitar kawasan Brimob di Guntung Payung, bahkan di kawasan Bundaran Simpang 4 dan lainnya.
Sebagian Warga Kota Banjarbaru tidak lagi menyebutnya hanya sekedar genangan, tetapi mereka sebut banjir. Kondisi ini menjadi keluhan sebagian warga kota ini.
Pengamat Tata Kota HE Benyamine mengatakan, kondisi yang terjadi seperti hal tersebut menunjukkan,bahwa Banjarbaru sudah ” DARURAT DRAINASE “. Menurutnya secara banyak hal yang berubah seperti bentangan alam, aliran sungai menyempit, dan hilangnya dataran banjir. Selain itu tempat serapan air hilang san lainnya.
“Kapasitas drainase sudah tidak mampu lagi menampung akibat perumahan atau pertokoan tidak memiliki serapan air sendiri, namun langsung ke drainase,” paparnya.
HE Benyamine berharap agar pemerintah Kota Banjarbaru menggunakan para ahlinya di pemerintahan, seperti para sarjana tekhnik sipil, planologi, Tekhnik Lingkungan di Bapelitbangda dan lainnya untuk memperbaharui sistem drainase yang ada.
Ini photo sekarang di Km. 24 Pukul 18.44 Wita (06/03/2018).
Photo : Amang Beset JHR
Editor : Syach
Penulis : Syach