Banjir Bandang Kembali Terjadi, BEM Se-Kalsel Minta Evaluasi Total Penyebab Bencana
KBK.News, BALANGAN — Banjir bandang yang melanda Kabupaten Balangan mendapat perhatian serius dari Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan Selatan (BEM Se-Kalsel). Sejak Sabtu, 27 Desember 2025, aliansi BEM Se-Kalsel langsung bergerak ke lokasi bencana untuk meninjau kondisi warga sekaligus menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak, Rabu (31/12/2025).
Pergerakan kemanusiaan ini diinisiasi oleh Koordinator Wilayah (Korwil) 3 BEM Se-Kalsel bersama mahasiswa yang berada di Kabupaten Tabalong dan Balangan.
Tim relawan mahasiswa menyasar sejumlah titik yang terdampak cukup parah akibat banjir bandang.
Desa Tebing Tinggi menjadi lokasi pertama yang dikunjungi. Desa tersebut dilaporkan mengalami dampak paling parah, dengan ketinggian air yang signifikan hingga menyebabkan sejumlah rumah warga hanyut terbawa arus banjir.
“Kami sejak hari Sabtu langsung bergerak ke lapangan. Desa Tebing Tinggi menjadi titik pertama karena kondisinya paling parah terdampak banjir bandang,” ujar Korpus BEM Se-Kalsel, Muhammad Irfan Naufal, saat dikonfirmasi.
Hingga saat ini, aliansi BEM Se-Kalsel terus melakukan pergerakan ke sejumlah wilayah terdampak lainnya, khususnya di Kabupaten Balangan dan Tabalong. Selain melakukan peninjauan langsung, mahasiswa juga menyalurkan bantuan logistik serta menggelar kegiatan makan bersama warga sebagai bentuk solidaritas dan dukungan moral bagi masyarakat yang terdampak musibah.
“Kegiatan kami fokus pada pembagian logistik kepada warga terdampak dan makan bersama masyarakat sebagai bentuk kebersamaan di tengah musibah,” tambahnya.
Dalam aksi kemanusiaan tersebut, BEM Se-Kalsel juga berhasil menghimpun donasi sebesar Rp51 juta yang diperoleh melalui penggalangan dana secara offline dan online.
Donasi tersebut disalurkan secara bertahap dan berkelanjutan, menyesuaikan dengan kebutuhan mendesak masyarakat terdampak banjir bandang di Balangan dan wilayah sekitarnya.
Muhammad Irfan Naufal berharap banjir yang melanda Kalimantan Selatan dapat segera surut dan kondisi masyarakat kembali pulih. Ia juga mendorong pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyebab terjadinya bencana banjir bandang tersebut.
“Menurut keterangan warga, banjir memang hampir terjadi setiap tahun. Namun tahun ini merupakan yang paling parah hingga menyebabkan rumah warga hanyut. Pemerintah harus segera melakukan evaluasi serius agar bencana serupa tidak terus terulang,” tegasnya.
BEM Se-Kalsel menyatakan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat serta mengawal proses penanganan dan pemulihan pascabencana di Kalimantan Selatan.(Masruni)








