KBK.News, MARTAPURA – Untuk membantu membangun mimpi dan perubahan di desa yang ada di Kabupaten Banjar, Lakpesdam PBNU, dan tim Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Kabupaten Banjar, menggelar diskusi bersama beberapa perangkat Desa, Selasa (11/6/2024).
Kegiatan yang digelar di Aston Hotel tersebut, dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Banjar, Syahrialludin, Pengurus Lakpesdam PBNU, perangkat desa, beberapa pembakal, dan tamu undangan lainnya.
Pada kegiatan tersebut, para perwakilan desa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan apa saja mimpi yang ingin diwujudkan di desa nya. Desa yang hadir dalam kegiatan ini yakni, Tambak Anyar Ulu, Tambak Sirang Laut, Keliling Benteng Ulu, Sungai Rangas Tengah, dan Tambak Anyar.
“Sangat bagus sekali antusias mereka, karena mereka aktif ikut dalam forum, mengikuti sejak dari awal tadi untuk membicarakan mimpi mereka tentang desa, ujar Pengurus Lakpesdam PBNU, M Nur Khoiron, Selasa (11/6/2024) siang.
“Mereka sangat baik ingin membuat desa itu seperti apa yang mereka mimpikan dan harapkan,” lanjutnya lagi.
Pihaknya, lanjut Khoiron, juga ajan melibatkan berbagai kelompok yang selama ini terekslusi, seperti perempuan, anak,kelompok disabilitas, manula, dan lain lain.
“Kita melakukan di 112 desa di seluruh indo, tahun lalu, tahun ini juga 112 setiap pelatihan atau diskusi, ada 6 atau 5 desa yang kami undang,” sebutnya.
Ia berharap program ini bisa sukses kedepannya, pihaknya juga kerjasama dengan Kemendes sehingga semakin kelihatan program yang ada di desa.
“Maksudnya itu kompleksitasnya seperti apa dan bagaimana warga itu memahami persoalannya sendiri sekaligus bagaimana cara menyelesaikan masalah yang mereka hadapi untuk membuat desa mereka maju dan inklusif,” jelasnya.
“Program yang kami jalankan ini, Alhamdulillah sudah berjalan 3 tahun,” bebernya.
Sementara itu, salah satu pembakal yang menghadiri diskusi tersebut, M Noor, berharap ilmu yang didapatkan saat diskusi dapat diterapkan ke masyarakat.
“Salah satunya tadi kami menyampaikan akan mengurangi pengangguran, serta akan melibatkan yang selama ini jarang kita ikutkan seperti kurangnya kehadiran perempuan, disabilitas, dan yang lainnya,” pungkas Pembakal Sungai Rangas Tengah ini.