BANJARMASIN – Pembangunan rumah sakit baru di HSU didesak untuk dihentikan sementara, karena diduga sarat korupsi, membebani anggaran dan bukan kebutuhan mendesak, Selasa (1/6/2022).
Pegiat anti korupsi dari LSM KAKI Kalsel menggelar aksi di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Selatan. Salah satu yang menjadi sorotan mereka pembangunan rumah sakit yang baru di HSU yang mereka duga sarat dengan korupsi dan merugikan keuangan negara
Kemudian para pegiat anti korupsi ini sangat menyayangkan dana pembangunan untuk pelayanan publik lainnya seperti jalan, jembatan, dan kegiatan penanggulangan bencana, kemiskinan, serta pembayaran honor terganggu.
” Padahal pembangunan rumah sakit baru itu tidak mendesak, sebab rumah sakit yang ada masih baik dan layak. Akibat proyek pembangunan rumah sakit yang baru ini anggaran banyak tersedot kesitu dan juga APBD lebih banyak untuk bayar hutangnya setiap tahun,” jelas Akhmad Husaini, Direktur LSM KAKI Kalsel.
Pada Tahun 2022, ungkap Husaini, anggaran HSU untuk bayar hutang pembangunan rumah sakit baru Rp 23 Miliar.
” Sedangkan untuk Tahun 2023 Pemkab HSU harus membayar hutang sebesar Rp 89 Miliar, lalu bagaimana untuk pembangunan fasilitas publik lainnya? Saya kira sebaiknya Hentikan sementara pembangunan rumah sakit yang baru, sebab yang lama masa baik dan layak digunakan,” tegas pria yang akrab disapa Haji Usai ini.
Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), H Akhmad Syaibani menyatakan, secara pribadi ia sangat mendukung untuk dihentikannya sementara pembangunan rumah sakit yang baru. Hal itu menurutnya untuk penghematan anggaran agar lebih efektif dan efisien.
” Saya sudah sampaikan kepada rekan – rekan di DPRD HSU untuk meninjau kembali pembangunan rumah sakit yang baru, sebab anggaran yang tersedia sangat terbatas. Apalagi rumah sakit yang sudah ada masih baik dan layak digunakan,” pungkas politisi dari Partai Gerindra HSU ini.