Batamad jadi Mitra Strategis Polda Kalsel dalam Sosialisasi Kamtibmas dan Penyelesaian Sengketa Adat
KBK.News, BANJARMASIN—Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan melalui Direktorat Binmas menggandeng Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) dalam agenda sosialisasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), yang digelar di Balai Adat Nan Sarunai Ka Pulawang Langit di Jalan Veteran Km 4,5 Gang Kembang, Kecamatan Pengambangan Kota Banjarmasin, Rabu (11/9/2025) siang.
Wadirbinmas Polda Kalsel AKBP Rudy Hartono melalui Kasubdit Binpolmas , Kompol Winarto, mengatakan keberadaan Batamad sangat membantu program pemolisian masyarakat yang melibatkan partisipasi aktif komunitas lokal. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Batamad sangat relevan sebagai mitra, khususnya dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah berbasis adat,” ujarnya.
Ketua Umum Batamad, Hardy C. Agoes, SH, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda tahunan yang digagas Ditbimas Polda Kalsel.
Ia menekankan pentingnya menjaga harkat dan martabat masyarakat adat , memperkuat hukum adat, dan menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif tanpa melihat latar belakang suku, ras dan agama.
“Kami memegang visi menjaga ketertiban lingkungan, namun tetap dalam bingkai musyawarah. Jangan sedikit-sedikit lapor polisi. Ada mekanisme adat yang bisa menyelesaikan, bahkan pernah ada oknum polisi yang menabrak tokoh adat, kami selesaikan secara kekeluargaan,” ujar Hardy yang dalam organisasi juga disebut Panglima Batamad
Panglima yang memiliki ribuan anggota ini menjelaskan bahwa dalam hukum adat, penyelesaian bisa berupa denda uang yang kemudian menjadi bagian dari proses menjalin ikatan kekeluargaan. “Berbeda dengan hukum positif, kami mengedepankan pendekatan yang menyatukan,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal Batamad, Apriansyah, SH, MH, juga menambahkan bahwa berdirinya Balai Adat Nansarunai saat ini menjadi wadah penting untuk diskusi dan pemaparan harapan masyarakat adat. “Kini ada 120 pengurus Batamad tingkat provinsi yang aktif, termasuk pembukaan keanggotaan di tingkat barisan,” jelasnya.
Kegiatan ini diikuti puluhan warga dan tokoh adat yang menyambut baik pendekatan kolaboratif antara aparat kepolisian dan lembaga adat, dalam rangka memperkuat ketertiban berbasis kearifan lokal.