Site icon Kantor Berita Kalimantan

Bawaslu Kalsel Mulai Sosialisasi Pemilu 2024 Untuk Penyandang Disabilitas

BANJARMASIN – Bawaslu Kalsel sosialisasikan pemahaman pemilu kepada penyandang disabilitas dan sekaligus perkenalkan aplikasi lindungihakmu.

Sosialisasi yang digelar Bawaslu Kalsel ini merupakan bagian dari pelaksanaan PKPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Kegiatan ini digelar di salah satu hotel di Banjarmasin dan diikuti para penyandang disabilitas, Selasa (5/7/2022). 

Akademisi ULM yang juga mantan Ketua Bawaslu Kalsel Mahyuni saat menjadi narasumber menyampaikan tentang pentingnya menggunakan hak pilih. Karena itu diharapkan kesadaran yang tinggi dari warga negara agar menggunakan hak pilihnya termasuk para penyandang disabilitas.

Menurut Mahyuni pada pemilu sebelumnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat partisipasi pemilih disabilitas.

1. Penyelenggara Pemilu masih kurang memperhatikan atau memfasilitasi Pemilih Disabilitas

2. Peserta Pemilu (Calon Legislatif, Pasangan Calon Presiden dsb) minim menyuarakan aspirasi dan hak disabilitas.

3. Pemilih disabilitas tidak mendapatkan sejumlah instrumen teknis pemilu (contoh alat bantu coblos braile untuk menjamin agar
pemilih disabilitas netra dapat memilih secara rahasia dan mandiri) yang dapat menjangkau pemilih
disabilitas.

4. Isu-isu disabilitas tidak menjadi terget regulasi serta pendataan yang belum akurat sehingga banyak pemilih disabilitas tidak masuk DPT.

5. Masih ditemukan layanan
pemilu yang tidak ramah atau akses bagi penyandang disabilitas (contoh meja penempatan kotak suara tingginya kurang lebih 35 cm untuk memudahkan pengguna kursi roda dan orang kecil memasukkan surat – suara secara mandiri).

“Secara inklusif, pemenuhan aksesibilitas bagi kelompok disabilitas dapat meningkatkan rasa kebangsaan bahwa penyandang disabilitas adalah bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Selain itu mereka bukan masyarakat tersisih dalam kehidupan sehari hari, dan saya harap pada pemilu 2024 pemenuhan hak pemilih disabilitas bisa dilakukan,” jelasnya.

Kemudian narasumber lainnya dari Anggota KPU Provinsi Kalimantan Selatan, Edi Ariansyah juga menyampaikan harapannya agar pemilih disabilitas haknya terpenuhi. Untuk itu ia mengajak masyarakat menjaga hak pilihnya dengan memastikan NIK-nya telah terdaftar di DPT.

Kemudian, Ketua Bawaslu Kalsel Erna Kasypiah menyampaikan optimisme-nya pada pemilu tahun 2024 ada peningkatan
partisipasi dari kelompok penyandang disabilitas. Karena itu menurut Erna esensi pemilu tidak menghitung suara berdasarkan kuantitas, namun secara kualitas hak untuk memilih merupakan hak politik yang dimiliki tiap – tiap warga dalam partisipasinya membangun kehidupan bernegara.

Hal tersebut, ungkap Erna memiliki implikasi, bahwa sebenarnya penyandang disabilitas merupakan bagian dari warga negara Indonesia. Mereka berhak terlibat aktif dalam berkehidupan politik dan hak memilihnya juga memiliki kekuatan penting dalam mengukur sukses tidaknya pelaksanaan Pemilu.

“Bawaslu mendorong semua pihak untuk berkontribusi menciptakan pemilu serentak tahun 2024 yang ramah terhadap pemilih disabilitas,” tegas Erna Kasypiah.

Selanjutnya, Ketua Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas Provinsi Kalsel, Hervita Liani mengharapkan
kegiatan-kegiatan sosialisasi lebih sering dilaksanakan khususnya untuk penyandang Disabilitas.

“Kami berharap para penyelenggara pemilu lebih sering menggelar sosialisasi untuk calon pemilih penyandang disabilitas agar mereka bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik,” ungkapnya.

Kegiatan Sosialiasasi pemahaman tentang Pemilu dengan Disabilitas dilaksanakan di Banjarmasin, diikuti oleh Penyandang Disabilitas yang tergabung dalam PPUAD Kalsel. Pada kesempatan ini juga diperkenalkan aplikasi lindungihakmu kepada para peserta sosialisasi. 

Exit mobile version