Site icon Kantor Berita Kalimantan

Bawaslu Kalsel Selidiki Video Seorang Guru Yang Diduga Kampanye PSU Pilgub Untuk BirinMu

Bawaslu Kalsel Kirimkan Tim Untuk Selidiki Video Seorang Guru Di Martapura Yang Diduga Melakukan Pelanggaran Dengan Berkampanye Untuk Paslon Birinmu di PSU Pilgub Kalsel, Kamis (15/4 /2021).

Mendadak viral di media sosial sebuah video yang didalamnya diduga ada kampanye dengan mengajak masyarakat memilih salahsatu Paslon Gubernur Kalsel di PSU. Dalam video ini tampak seorang yang diduga seorang guru di Martapura dengan inisial WD yang dalam orasi atau ceramahnya agar di Pemungutan Suara Ulang (PSU) memilih Paslon Birinmu.

Awak media sudah coba menemui guru yang ada didalam video tersebut di salahsatu Ponpes di Martapura, namun yang bersangkutan tidak bersedia memberikan tanggapan. Guru yang berinisial WD ini hanya menyampaikan, bahwa ia sedang sibuk Untuk persiapan ujian santri, Selasa (13/4/2021).

BERIKUT VIDEO DUGAAN PELANGGARANNYA

https://youtu.be/6rqayxxfXzE

Terkait dengan video yang viral di media sosial dan diduga ada pelanggaran PSU Pilgub Kalsel ini, Tim dari Bawaslu Kalsel hari ini turun ke lapangan untuk penelusuran. Hal tersebut disampaikan Komisioner Bawaslu Kalsel, Divisi Penanganan Pelanggaran, Azhar Ridhanie.

Menurutnya Bawaslu Kalsel sudah mengetahui tentang viralnya video tersebut di media sosial, dan pihaknya akan melakukan penyilidikan.

“Hari ini Tim Bawaslu Kalsel yang didampingi Bawaslu Kabupaten Banjar melakukan penelusuran untuk menyelidiki kasus video tersebut,” jelasnya, Kamis (15/4/2021).

Pria yang akrab disapa Aldo ini juga mengungkapkan, bahwa pada PSU Pilgub Kalsel dilarang berkampanye. Kalau ada yang terbukti berkampanye, maka hal tersebut adalah pelanggaran.

Terpisah, terkait dugaan pelanggaran didalam video yang beredar tersebut, Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah mengungkapkan, pihaknya akan melakukan penelusuran terlebih dahulu. Hal itu untuk mencari bukti – bukti apakah pernyataan yang disampaikan itu benar dan videonya asli atau hanya hasil editan.

“Kita masih menunggu hasil penyelidikan dan penulusuran tim yang kini bertugas di lapangan,” pungkas Erna Kasypiah.

 

Exit mobile version