BEM ULM Angkat Isu #SaveMeratus di Tengah PKK MABA
KBK.News, BANJARMASIN – Suasana Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK MABA) di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mendadak berbeda pada hari ketiga, Rabu (13/8/2025). Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ULM menggelar aksi simbolik dengan membentangkan spanduk bertuliskan #SaveMeratus dan #EndCoal di tengah kegiatan yang berlangsung di Auditorium ULM.
Ketua BEM ULM, Ady Jayadi, menjelaskan bahwa aksi ini menjadi ajakan terbuka bagi mahasiswa baru untuk peduli pada isu-isu kedaerahan, khususnya ancaman terhadap kelestarian Pegunungan Meratus yang ia sebut sebagai “paru-paru dunia” Kalimantan.
“Meratus adalah sumber kehidupan masyarakat Kalimantan. Kami menolak segala bentuk kepentingan yang merusak lingkungan, termasuk eksploitasi batu bara. Wacana pembentukan Taman Nasional Meratus harus tetap menghormati hak masyarakat adat dan menjaga kelestarian lingkungan,” tegas Ady.
Menurutnya, momentum PKK MABA adalah waktu yang tepat untuk menanamkan nilai kepedulian sosial dan keberpihakan kepada rakyat sejak awal mahasiswa memasuki dunia kampus. BEM ULM memastikan akan terus mengawal isu Meratus dan menolak kebijakan yang merugikan masyarakat maupun ekosistemnya.
Rencana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadikan Pegunungan Meratus sebagai Taman Nasional memicu perdebatan. Pendukung kebijakan ini menilai status tersebut akan memperkuat perlindungan kawasan, sedangkan pihak yang menolak termasuk sejumlah organisasi masyarakat adat khawatir hal itu justru membatasi akses dan hak kelola yang telah mereka jalankan secara turun-temurun.
Selain itu, BEM ULM menyoroti ancaman eksploitasi batu bara di sekitar kawasan yang dinilai bertentangan dengan semangat pelestarian lingkungan. Bagi mereka, isu Meratus bukan sekadar soal lingkungan, tetapi juga simbol perlawanan terhadap model pembangunan yang mengabaikan keberlanjutan dan keadilan sosial. (Masruni)