Berebut Bendera Partai Golkar di Pilkada Kalsel 2020 Semakin Ramai. Hal ini terlihat dengan semakin bertambahnya pelamar calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang menyerahkan formulir pendaftaran.
Partai Golongan Karya (Golkar) pada hari ini 20 Oktober 2019 tepat berusia 55 tahun. Partai Golkar merupakan salah satu partai yang paling berpengalaman di politik Indonesia.
Sejak berdirinya Partai Golkar, politik di Indonesia menjadi kekuatan politik utama di negeri ini. Banyak kader Partai Golkar yang menjadi menteri, politisi di pusat dan dan daerah, bahkan juga menjadi kepala daerah.
Terkait dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020, Partai Golkar kembali melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Untuk itu sejumlah bakal calon kepala daerah mencoba melamar partai ini agar bisa diusung di Pilgub, Pilwali dan Pilbup.
Pembukaan pendaftaran bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah di Partai Golkar ini, sejumlah bakal calon berlomba-lomba mendapatkan “Bendera Partai Golkar” sebagai tiket melaju di pilkada 2020.
Khusus untuk pilkada serentak 2020 di Kalsel, untuk Pilbup dan Pilwali pendaftaran bakal calon kepala daerah terbuka. Namun, untuk Pilgub Kalsel, Partai Golkar hanya membuka pendaftaran untuk posisi bakal calon gubernur saja dan itupun ramai diperebutkan.
Seluruh pelamar ke partai yang berlambang pohon beringin tentunya sangat berharap mendapat dukungan. Sebab, selain untuk memenuhi 20 persen perolehan kursi di DPRD agar bisa ikut pilkada, juga karena Partai Golkar punya jaringan yang kuat hingga ke pedesaan.
Saat ini Ketua DPD Partai Golkar Kalsel, Sahbirin Noor yang juga merupakan Gubernur Kalsel. Sahbirin Noor juga akan maju lagi pada Pilgub Kalsel 2020 dan tentunya pengusung utamanya adalah Partai Golkar.
Untuk posisi bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi Sahbirin Noor juga diperebutkan dan sejumlah tokoh juga telah mengajukan lamaran, seperti Rosehan NB, Abdul Wahid, Gusti Iskandar dan lainnya.
Sementara itu Denny Indrayana bakal Calon Gubernur Kalsel menyatakan, ia mau saja melamar dan memperebutkan Bendera Partai Golkar. Tetapi, karena DPD Partai Golkar Kalsel hanya membuka. Pendaftaran untuk calon wakil gubernur, maka ia tak melamar.