MARTAPURA – Biola produksi pengrajin dari Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar masuk pasar internasional dengan harga mencapai Rp 4 juta rupiah, Rabu (22/12/2021).
Banyak yang masih belum tahu ada produksi atau pembuatan biola secara tradisional atau handmade di Desa Gudang Hirang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Uniknya lagi pembuatan dengan cara sederhana ini tidak untuk dipasarkan di Indonesia, tetapi untuk pasar internasional.
“Iya biola yang saya buat ini bukan untuk dijual di Indonesia, tapi untuk pasar internasional. Yang saya buat sekarang sudah dipesan untuk dijual lagi di Thailand,” jelas pembuat biola, Andriawan, Rabu (22/12/2021).
Untuk bahan baku kayu biola, kata Andri, didatangkan dari Sulawesi, yakni jenis kayu ebony dan amboina.
“Bahan baku kayu untuk pembuatan biola ini sengaja didatangkan dari Sulawesi, yakni jenis kayu ebony dan amboina. Saya hanya membuat biolanya sedangkan untuk finishing di Banjarmasin, seperti pengecatan dan lainnya,” ujar pemuda asal Barikin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ini.
Untuk harga biola, beber Andri, dijual dalam kurs dolar dan kalau dirupiahkan nilainya sekitar Rp 4 juta per satu biola. Sedangkan dia hanya bekerja sebagai pembuat biola mendapat upah per 1 biola Rp 300 ribu.
“Saya diupah oleh pemilik usaha ini Rp 300 ribu per 1 biola. Dalam sehari maksimal bisa menyelesaikan 2 biola,” pungkas pemuda yang juga membuat gamelan khas Banjar ini.