Site icon Kantor Berita Kalimantan

Bocah Asal Sekumpul Martapura Tewas Tenggelam Di Kolam Pemandian Air Panas Di Loksado

KANDANGAN – Seorang bocah asal Sekumpul Martapura tewas tenggelam setelah berenang di kolam untuk orang dewasa di Tanuhi Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Sabtu (7/5/2022).

Bocah yang masih duduk di sekolah dasar (SD) asal Martapura dilaporkan tenggelam dan meninggal dunia usai berenang di objek wisata air panas Tanuhi, Desa Hulu Banyu, Loksado, Sabtu (7/5/2022) sekitar pukul 14.30 WITA.

Korban tewas tenggelam belakangan diketahui berna Qod (9 tahun) dan masih duduk di kelas 3 SD asal Sekumpul, Gang Muhibah, Martapura. Korban diketahui tenggelam ketika berenang di kolam khusus dewasa. Upaya pertolongan terhadap korban dilakukan pengelola lokasi wisata kolam air panas dan di bawa ke IGD RSUD Hasan Basry Kandangan, namun nyawa korban tak tertolong.

Terkait kasus tewasnya bocah ini, Kapolres HSS AKBP Sugeng Priyanto melalui Kasi Humas Polres HSS, Ipda H Purwadi menyatakan, bahwa setelah menerima laporan kejadian, petugas kepolisian langsung menuju ke tempat kejadian perkara. Di lokasi petugas
meminta keterangan para saksi di lapangan seperti ibu korban, Nurlaila dan pihak pengelola kolam air panas Tanuhi.

Menurut Purwadi, kronologi kejadian tenggelamnya bocah di kolam renang air panas khusus dewasa di Tanuhi Loksado, berawal saat rombongan Nurlaila bersama keluarga mendatangi resepsi pernikahan, ziarah hingga liburan ke objek wisata Loksado.

“Rombongan tiba di Loksado pada pukul 13.00 Wita, dan pukul 14.00 WITA, kemudian mereka mendatangi wisata air panas Tanuhi Loksado. Sempat beristirahat di gazebo, hingga korban bersama saudara dan sepupunya berganti baju untuk berenang di kolam air panas,” kata Purwardi dalam keterangannya, Sabtu (7/6/2022).

Berselang 15 menit, lanjut Purwadi, korban ternyata tanpa diketahui berpindah dari kolam untuk anak-anak ke kolam orang dewasa. Korban sempat diselamatkan petugas pengelola lokasi wisata ini dan kemudian dilarikan ke IGD RSUD Hasan Basry di Kandangan, namun sesampai di rumah sakit korban dinyatakan pihak rumah sakit sudah meninggal dunia.

“Korban sesampainya di IGD RSUD Hasan Basry dinyatakan telah meninggal dunia. Selanjutnya jenasah korban langsung dibawa keluarga pulang ke Martapura,” pungkas Purwadi.

Foto ilustrasi : sinar Lampung. 

Exit mobile version