KBK.News, MARTAPURA – Ahmad Hafi Irsyad, anak berumur 5 tahun, putra dari pasangan Mariyatul Gina dan Badruddin, warga RT 06, Desa Sungai Pinang Lama, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalsel, di diagnosa mengalami kebocoran pada jantungnya, Kamis (8/2/2024).
Perlu diketahui, orang tua Hafi, Badruddin, merupakan seorang kuli bangunan dan Mariyatul Gina sebagai ibu rumah tangga, yang tentunya kurang berkecukupan untuk mengobati penyakit anaknya, terlebih biaya untuk membawa anaknya operasi ke luar daerah sangat tinggi.
Dari informasi yang dihimpun KBK.News, Hafi sebelumnya telah diperiksa di Puskesmas terdekat, namun karena fasilitas di Puskesmas yang terbatas, maka Hafi dirujuk ke RSI Sultan Agung, Banjarbaru, Kalsel.
“Setelah mendapatkan penanganan dan perawatan di RSI Sultan Agung, dokter melihat ada kejanggalan dengan kondisi fisik Hafi yang terlihat membiru akhirnya dilakukan beberapa pemeriksaan lanjutan, dan Hafi terdeteksi mengidap kelainan jantung,” ujar Mariyatul Gina, orang tua Hafi, Kamis (8/2/2024) siang kepada KBK.News dan salah satu awak media.
Setelahnya, lanjut Mariyatul, anaknya kembali dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk menjalani beberapa tahapan pemeriksaan.
“Dan ternyata anak saya memang menderita kelainan jantung dengan derajat yang sudah tergolong parah, sehingga hafi harus segera melakukan tindakan operasi ke rumah sakit jantung di Jakarta,” sebutnya.
“Kondisi Hafi sa’at ini bisa beraktivitas tetapi tidak bisa kecapean dan kuku bibirnya tetap membiru, sehingga dokter menyarankan untuk secepatnya melakukan operasi ke RS Jantung Jakarta,” lanjutnya lagi.
Mariyatul menyampaikan dirinya sudah mengurus BPJS untuk pengobatan anaknya, namun ia mengaku tidak memiliki biaya untuk berangkat ke Jakarta serta biaya hidup di sana yang bisa sampai 3 bulan selama perawatan anaknya.
Saat ditanya apakah sudah ada bantuan dari dermawan, Ia menjawab, “Alhamdulillah ada bantuan dari warga sini, dan malam tadi bapak Ketua DPRD Banjar, pak Rofiqi juga ada memberikan bantuan untuk kami,” tuturnya.
“Untuk biaya pengobatan Alhamdulillah ada BPJS, namun kami memerlukan dana lagi untuk kebutuhan kami disana, soalnya diperkirakan tidak butuh waktu sebentar disana, bisa sampai 1 – 3 bulan untuk biaya disana (Jakarta),” bebernya.
Sementara itu, Pembakal Desa Sungai Pinang Lama, Rubiansyah, mengatakan pihaknya akan mengupayakan membantu mencarikan dana untuk biaya pengobatan Hafi.
“Kami dari Pemerintahan Desa Sungai Pinang Lama, memohon bantuan kepada dinas terkait, pejabat terkait, agar bisa berkoordinasi untuk membantu masyarakat kami untuk mendapatkan kesehatannya kembali,” pungkas Rubiansyah. (Rizal)