Senin, 9 September 2013, Delegasi KLH RI mengikuti rapat kerja sepanjang hari. Sesi pertama Rapat Kerja dengan Delegasi Ceko, dilanjutkan dengan Luncheon Meeting, dan terakhir Rapat Kerja dengan Perusahaan-perusahaan Ceko yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup dan menjadi mitra kerja KLH Republik Ceko.
Delegasi Ceko dipimpin oleh Menteri LH Rep. Ceko, Mgr. Tomas Jan Podivinsky, sedangkan Delegasi RI dipimpin oleh Deputi Bidang Limbah Kimia, Limbah Berbahaya, dan Limbah Padat KLH RI, Rasio Ridho Sani, dengan difasilitasi oleh Dubes RI di Rep. Ceko, Ermia WA Siregar. Kehadiran Deputi KLH RI tersebut mewakili Menteri LH RI yang berhalangan hadir karena ditugaskan Presiden RI mendampingi kunjungan Presiden SBY ke Polandia dan Rusia. Seyogyanya pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri LH RI, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya.
Dalam kesempatan pertama kedua delegasi saling bertukar kebijakan dan best experiences di kedua negara, yang diikuti diskusi-diskusi.
Bupati Banjar, Sultan H. Khairul Saleh menyampaikan apresiasi bahwa ada kebijakan holistik di Eropa yang diatur melalui regulasi Uni Eropa, yang menjadi referensi terbitnya UU di setiap negara anggota UE. Regulasi UE tsb dinilai sangat baik, karena tidak hanya mengatur kerjasama di bidang ekonomi saja, melainkan juga tata kelola lingkungan hidup.
Sultan juga mengajukan pernyataan terkait pendanaan suatu institusi untuk perbaikan lingkungan baik udara, air, lansekap, limbah cair (water waste), maupun limbah padat (solid waste) serta alam secara keseluruhan. Institusi tersebut mengumpulkan dan mengelola dana pihak-pihak penghasil polutan, sejenis CSR, sehingga dana pemerintah yang dialokasikan untuk usaha-usaha perbaikan lingkungan tidak terlalu besar. Institusi tersebut hampir sama dengan BLUD/BUMD yang juga disampaikan bahwa di Kabupaten Banjar sudah terbentuk Forum CSR yang merupakan inisiatif Pemkab Banjar, hanya saja lingkup kerja dan besar dana yang dikelolanya tidak sebesar institusi di Rep. Ceko.
Berkenaan dengan Penyediaan Air Minum, dirasakan perbedaan cakupan pelayanan dan kualitas air yang demikian besar. Di Rep. Ceko cakupan pelayanan mencapai 93% dengan kualitas air minum, sedangkan di Indonesia masih belum sebesar itu, dengan kualitasnya pun masih berupa air bersih. Delegasi KLH Rep. Ceko memandang ini sebagai suatu peluang kerjasama.
Pada sesi Luncheon Meeting, yang merupakan informal meeting, kedua delegasi tersebut saling bertukar informasi budaya dan tentu saja informasi seputar kuliner, serta informasi potensi wisata unggulan pada masing-masing daerah, termasuk Floating Market Lok Baintan.
Sesi ketiga merupakan Rapat Kerja dengan perusahaan-perusahaan Rep. Ceko. Ada sekitar 10 perusahaan yang hadir dan menawarkan teknologi unggulan terkait waste to energy, water waste treatment, solid waste treatment, dsb. Khusus tentang waste to energy ada beberapa jenis teknologi yang ditawarkan terutama pemanfaatan insenerator dan aplikasi biomasa.
Terakhir, kedua delegasi menghadiri Gala Dinner, yang diisi dengan bussiness talks. Pada kesempatan itu ditawarkan oleh Deputi KLH RI untuk peningkatan kualitas dan kuantitas layanan TPA Padang Panjang agar dimungkinkan menghasilkan energi listrik yang lebih besar dan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Sedangkan Duta Besar RI untuk Rep. Ceko, YM Emeria WA Siregar, memfasilitasi kemungkinan kerjasama yang sehat dan saling menguntungkan antara Pemkab. Banjar dengan perusahaan-perusahaan yang berminat.
Pada kesempatan itu juga Sultan menikmati camilan berupa irisan hati angsa, yang sangat enak, hati angsa di Inggeris dikenal dengan Goose Liver, di Prancis dikenal dengan Foi Gras dan di Ceko dikenal dengan sebutan Husi Jatra yang konon kabarnya merupakan makanan favorit para Raja dan Baron, juga Baronese.
Visited 3 times, 2 visit(s) today