Bupati Banjar H Khalilurrahman menyesalkan dokter jaga sempat tidak ada atau kosong di UGD Puskesmas, sehingga menjadi keluhan pasien dan keluarga (9/3/2020).
Sejumlah masyarakat di Kabupaten Banjar mengeluhkan pelayanan di UGD Puskesmas yang di Kabupaten Banjar. Seperti di UGD Puskesmas Sungai Tabuk (1). Sebab tidak jarang tenaga dokter tidak ada ditempat, dan hanya dilayani tenaga perawat yang masih baru praktek.
Berdasarkan pantauan pada Sabtu Malam (7/3/2020), perawat di IGD Puskesmas Tabuk menerima pasien penderita muntaber dengan baik. Namun, karena tidak ada dokter jaga, maka para perawat ini tidak berani mengambil tindakan cepat, karena harus berkomunikas (Chat) dengan dokter melalui telepon tentang kondisi pasien yang masuk IGD.
Komunikasi perawat dengan dokter via telepon tersebut memerlukan waktu beberapa menit, sedangkan pasien terbaring lemah menunggu tindakan cepat. Setelah mendapat arahan dari dokter barulah para perawat mulai melakukan tindakan medis, dan diperkirakan sejak datang, hingga dapat tindakan medis perlu waktu tidak kurang dari 15 menit.
Ketika keluhan masyarakat ini disampaikan ke Bupati Banjar H Khalilurrahman, ia kaget dan sangat menyesalkan pelayanan di UGD Puskesmas tanpa adanya dokter jaga.
“Kalau tadi saya tahu akan saya sampaikan kepada semua di rapat mingguan pentingnya ada dokter jaga. Nanti akan saya minta dinas menangani persoalan seperti ini,” jelasnya setelah memimpin rakor (9/3/2020).
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Diaudin mengakui adanya kekurangan dalam pelayanan kesehatan di UGD di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Banjar. Menurutnya keterbatasan jumlah dokter adalah salah satu penyebabnya.
“Kita tidak mungkin memaksa dokter bekerja selama 24 jam. Untuk mengantisipasinya dengan cara atau sistem On Call kepada dokter,” terangnya.
Diaudin menegaskan, pihaknya akan melakukan perbaikan layanan kesehatan agar masyarakat bisa terlayani lebih baik.
“Insya Allah pada tahun ini akan diusahakan penambahan dokter guna pelayanan yang lebih optimal,” pungkasnya.