KBK.News—BARABAI —Polres Hulu Sungai Tengah (HST) berhasil mengungkap motif pembunuhan yang terjadi di Desa Gambah, Kabupaten Hulu Sungai Tengah,Jumat (31/1/2025).
Setelah buron selama empat tahun, pelaku berinisial H (51) akhirnya berhasil ditangkap.
Dalam konferensi pers di Ruangan Humas Polres HST, Kapolres HST AKBP Jupri JHP Tampubolon menjelaskan bahwa kasus ini sempat terhambat karena pelaku terus berpindah tempat.“Kendala yang kami alami adalah pelaku berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya,” jelas Kapolres Jupri.
Pelaku berhasil diamankan di Desa Sebilimbingan, Kecamatan Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Jupri menuturkan, motif pembunuhan berawal ketika pelaku mencari istrinya yang saat itu sedang berada di rumah korban bersama tiga pria lainnya.“Terjadi perkelahian antara korban dan pelaku, sementara istri pelaku berusaha melerai,” ungkapnya.
Namun, pelaku pulang ke rumah, mengambil sebilah parang, lalu kembali ke rumah korban. “Pelaku langsung menebas tubuh korban dengan parang tersebut,” tutup Jupri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, H ternyata adalah residivis dalam kasus yang sama .
Dalam kasus tersebut H terlibat perkelahian dengan lima orang yang mengeroyoknya di sebuah warung kopi Malangkaian, Desa Cantung Kanan, Kecamatan Hampang.
H yang waktu itu datang bersama dua rekannya dan memesan kopi dituduh bahkan digeledah oleh korban dan kawan kawan.
Singkat cerita terjadi perkelahian tak seimbang, sementara rekan H sudah kabur duluan.
H yang dalam kondisi luka parah dijemput polisi sementara satu lawannya tewas.
Akibat pembunuhan itu, H sempat merasakan dinginnya jeruji besi Lapas Kotabaru.
Setelah bebas, dua tahun belakangan ia kembali muncul di Desa Gambah.
Mempersunting istri baru yang berasal dari Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, H bekerja serabutan di Gambah. Ia dikenal sebagai buruh bangunan sekaligus pemanjat pohon kelapa yang ahli.
Pada Rabu 28 Juli atau lebih kurang empat tahun ia menghabisi D yang tak lain teman sekaligus tetangganya sendiri di Desa Gambah.
Usai membunuh, H.terlihat kabur ke hutan belakang rumahnya.
Lengkap dengan senjata tajam berjenis parang di genggaman, jejak H hilang di balik rimbunnya hutan di pegunungan Meratus.
Perkaranya hanya karena tersinggung dengan perkataan adik saya yang bermaksud menengahi pertengkaran Herlan dan istrinya,” ujar Yayar Safari kakak korban waktu itu
Nyaris sebulan berburu, tim reserse gabungan Polda Kalsel belum juga menemukan residivis pembunuhan satu ini.
Polisi kesulitan menangkap H mengingat luasnya medan pencarian.
Wilayah perkebunan di Gambah merupakan perbatasan antara Kecamatan Batu Benawa dan bisa tembus ke Batang Alai Selatan (BAS), Batang Alai Timur (BAT) maupun ke Hantakan.
Daerah ini masih minim penduduk. Wilayahnya masih banyak perkebunan karet, sawah dan ladang warga dan memiliki vegetasi rapat.
Hingga akhirnya H berhasil diamankan di rumah kontrakan nya Kabupaten Kotabaru.
Penulis*/ Editor Iyus