Balai Arkeologi Dukung Benteng Pengaron Jadi Situs Nasional
Setelah melakukan riset dan penelitian mendalam tentang situs Eks Benteng Belanda dan Pertambangan Batubara, Orange Nassau, di Desa Benteng, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Tim Peneliti Balai Arkeologi Banjarmasin merekomendasikan tempat tersebut dijadikan sebagai situs cagar budaya nasional.
“Setelah dua puluh hari kami melakukan penelitian di areal Benteng Orange Nassau, Pengaron, di mana di sana juga terdapat eks penambangan batu bara, kemudian kami pelajari dengan data yang ada, ternyata di tempat itu sangat layak untuk diusulkan sebagai Situs Cagar Budaya Nasional,” papar Nugroho Noor Susanto, Ketua Tim Peneliti Cagar Budaya Benteng Pengaron, pada ekspos tentang hasil penelitian, di Martapura, Senin (17/2).
Dalam ekspos penelitian yang dihadiri langsung Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh, Nugroho mengatakan, pertimbangan pihaknya menyarankan pemerintah daerah mengusulkan Benteng Pengaron dan eks pertambangan batu bara, agar menjadi situs bersejarah nasional, dilatari historis pembangunan tambang dan nilai-nilai nasionalisme masyarakat Banjar.
Balai Arkeologi Banjarmasin, sebut Nugroho, optimis jika Pemerintah Kabupaten Banjar mengusulkan Cagar Budaya Benteng Orange Nassau sebagai cagar budaya nasional, pemerintah pusat melalui kementerian terkait akan mendukung. Ini mengingat keberadaan Benteng Orange Nassau dan Eks Pertambangan Batu Bara, mengandung nilai historis tinggi.
“Terlebih berdasarkan sejarah, tempat tersebut merupakan awal pertama meletusnya Perang Banjar yang dipimpin para pejuang Banjar seperti Pangeran Antasari. Balai Arkeologi Banjarmasin akan membantu dalam rekomendasi data pendukung hasil penelitian, “ ucapnya.
Kepala Balai Arkeologi Banjarmasin Bambang Sakti W mengatakan mendukung saran atau usulan terkait cagar budaya Benteng Orange Nassau sebagai Situs Cagar Budaya Nasional.
Sementara itu Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh mengungkapkan terima kasih dan penghargaan kepada Balai Arkeologi Banjarmasin atas kerja ilmiah untuk pelestarian cagar budaya di Kabupaten Banjar khususnya dan Kalsel umumnya.
“Kita sangat mengapresiasi kerja tim peneliti dari Balai Arkeologi Banjarmasin ini. Hasil penelitian terkait keberadaan Benteng Orange Massau dan eks pertambangan batu bara pertama di Indonesia ini menunjukan Martapura sebagai salah satu pusat kota sejarah. Makna penting dari penelitian ini adalah masyarakat Banjar melalui pejuang tempo dulu memiliki semangat nasionalisme yang kuta untuk bangsa dan negara,” kata Khairul Saleh.
Itu terbukti dari sejarah Perang Banjar yang tercatat sebagai perang yang paling heroik dan ternama di Nusantara. Bahkan, pejuang Banjar mampu menenggelamkan Kapal Ounrust (sejenis kapal perang induk Belanda, red) di Perairan Barito, hingga peristiwa tersebut membuat Pemerintah Belanda menyatakan sebagai hari berkabung nasional.
Terkait rencana usulan Benteng Orange untuk dijadikan sebagai situs cagar budaya nasional, Bupati Khairul Saleh sangat mendukung. Pria kelahiran 5 Januari 1964 ini meminta dinas terkait untuk mempersiapkan dokumentasi dan administrasi terkait pengusulan tersebu
Visited 17 times, 1 visit(s) today