Site icon Kantor Berita Kalimantan

CARA DAN TEKHNIK INVESTIGASI

Teknik investigasi

Teknik investigasi meliputi kegiatan :
a. Secara langsung (direct (internal) probes) 
Yaitu untuk mengetahui secara langsung apa yang terjadi dalam lingkungan 
pemakai. Mereka mengijinkan anda untuk memperhatikannya langsung tanpa 
melalui pihak-pihak tertentu (interpreter). Internal probes merupakan 
sumber kekacauan (disruptive), karena timbul perbedaan sikap. Internal 
probes digunakan sebagai pengkayaan (a richer) dan kelompok pembenar dari 
fakta yang terjadi (truer group of facts). Terdapat tiga teknik untuk 
melakukan investigasi langsung, yaitu dengan :
* Kuesioner (questionnaires).
Teknik ini sangat tepat, apabila dalam investigasi memiliki kendala 
waktu dan biaya. Meskipun mendapatkannya dari responde melalui blangko 
isian. Adapun hal-hal dalam kuesioner kondisi akan penjelasannya akan 
berbeda apabila dilakukan tatap muka langsung (face to face interview). 
Hal terbaik dari kuesioner adalah sebagai dokumen yang dapat menunjukkan 
perbedaan-perbedaan yang terjadi pada responden. 
* Tanya jawab (interview).
Kegiatan ini membutuhkan waktu dan keahlian khusus. Tidak semua orang 
dapat melakukan tanya jawab dengan sukses. Interview dapat digunakan 
untuk pertanyaan yang berurutan secara mendalam disamping lebih fleksibel 
sesuai dengan kondisi lapangan. Kendala yang dihadapi adalah waktu dan 
keahlian khusus. 
* Pengamatan (observation).
Merupakan internal probe yang kuat (a powerful internal probe). 
Duduk bersama dengan pemakai sistem dengan melakukan pengamatan dengan 
pertanyaan yang lebih spesifik. Mengapa anda melakukan kegiatan ini ? 
atau dimana dokumen ini akan dipindahkan ?. Setiap pertanyaan mungkin 
akan dapat menunjukkan pemecahan masalah misterius. 
b. Secara tidak langsung (indirect (external) probes) 
Kegiatan yang dapat dilakukan dengan cepat dan tidak kelihatan dari 
operasional personel, sehingga dapat mengetahui sisi luar atau sesuatu 
yang disembunyikan dari komunitas pemakai. Kegiatan ini akan mendominasi 
pada awal kegiatan SDLC, selanjutnya internal probe untuk memperdalam.
* Aliran prosedur (procedure flow).
Prosedure operasional merupakan sarana (vehicles) bagi pegawai baru 
mengerti pekerjaannya dan pengalaman karyawan untuk menangani masalah. 
Jika procedure flow tidak benar, sistem informasi tidak dapat 
dioperasikan secara benar pula. Gunakan system flowchart untuk 
menelusuri jalannya informasi sebagai penjelasan prosedure operasinya. 
Apabila ada permasalahan diprosedur, masalah tersebut mungkin akan 
timbul dalam operasional yang sebenarnya.
* Mempelajari dokumen (document review).
Adalah dengan mendapatkan dan mengumpulkan dokumen-dokumen penting 
(critical document). Jika masalah banyak terjadi di customer orders, 
kumpulkan sumber dokumen asli dari customer orders tersebut yang 
digunakan sebagai data entry-nya, format interaktif layar, detail 
transaksi, ringkasan dan kesalahan laporan yang terjadi. 
Dokumen seringkali menjadi penyebab masalah. 
* Sampel (sampling).
Mungkin anda membutuhkan informasi dari para vendor billing yang telah 
memberikan diskon pada saat pembayran, karena perusahaan kehilangan 
uang saat diskon tidak diberikan ketika terjadi penundaan pembayaran. 
Anda dapat melibatkan para pelanggan pembayar untuk mendapatkan 
informasi (walaupun ada banyak transaksi). Akhirnya anda dapat membuat 
daftar sampel data dengan pemilihan random untuk satu minggu terakhir, 
memilih 20 halaman dari transaksi harian, memilih 5 item dari setiap 
halaman yang terpilih., merekam informasi untuk setiap 5 item dan 
menghitung rata-raa dan varian untuk sampel-sampel dari semua transaksi 
pembayaran yang terjadi. 

Selengkapnya    ===>     http://syahminan.blogspot.com/2011/11/tekhnik-dasar-investigasi.html

Exit mobile version