Pada musim tersebut berpotensi cuaca ekstrem, seperti angin puting beliung disertai curah hujan.
Untuk itu, melalui awak media pihaknya, (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pulang Pisau) mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap situasi tersebut. Hal itu disebabkan cuaca ekstrim kapan saja bisa terjadi.
“Imbauan dan peringatan ini kita sampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat Pulang Pisau, khususnya wilayah pesisir Laut Bahaur dan Sebangau Kuala,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Pulang Pisau, Tekson di Ruang Kerjanya, Minggu (6/2/2022).
Akibat cuaca ekstrem (kemarau basah) ini, ungkap Tekson, para nelayan di pesisir Laut Bahaur-Sebangau Kuala tak dapat melaut. Hal itu disebabkan angin kencang yang menimbulkan gelombang besar yang disertai curah hujan cukup deras, dan dampak lainnya menurunnya pendapatan para nelayan.
“Warga nelayan di wilayah pesisir tak dapat melaut akibat angin kencang disertai gelombang besar dan curah hujan deras. Para Kedes juga menyampaikan, bahwa hal itu pada menurunnya perekonomian para nelayan, ” ucapnya.
Menyikapi hal tersebut, tambahnya, BPBD Pulang Pisau melalui Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, akan melakukan investigasi lapangan dengan mendata jumlah warga nelayan yang saat ini tidak dapat melaut.
“Setelah kita lakukan pendataan, kita koordinasikan dan sampaikan ke dinas terkait yang merupakan leading sektor untuk menyalurkan bantuan kepada nelayan. BPBD sendiri sifatnya hanya menyampaikan apakah layak atau tidaknya mendapat bantuan,”tambahnya. (Mitra Diskominfo Kalteng/Ay/Eyv).