Di Kota Banjarbaru cuma perlu 15 ribuan fotokopi KTP bagi calon independen untuk bisa maju di Pilwali Banjarbaru 2020 (19/11/2019).
Geliat politik jelang Pilkada Serentak 2020 di Kalimantan Selatan semakin dinamis. Sejumlah pasangan bakal calon kepala daerah mendeklarasikan pasangannya di 7 kabupaten/kota yang mengelar pilkada
Di Banjarbaru untuk Pilwali 2020 sudah ada 2 pasangan yang mendeklarasikan diri untuk maju dan bersaing meraih simpati calon pemilih. 2 pasangan bakal calon ini masing-masing pasangan petahana Nadjmi – Jaya dan penantang Opi – Iwansyah.
Dari berbagai survei Pasangan Nadjmi – Jaya sementara unggul dibanding sejumlah kandidat lainnya di Kota Banjarbaru. Pasangan petahana ini selain menyiapkan jalur parpol juga menyiapkan jalur independen untuk bisa melaju di Pilwali Banjarbaru 2020.
“Kami pasangan Nadjmi – Jaya menyiapkan segala alternatif untuk bisa maju di Pilwali Banjarbaru 2020, yakni jalur parpol dan juga independen,” ujar Nadjmi Adhani (19/11/2019).
Terpisah, Ketua KPU Kota Banjarbaru Hegar Wahyu Hidayat mengatakan, untuk saat ini pendaftaran calon walikota dan wakil walikota belum dibuka. Menurutnya berdasarkan PKPU No 15 Tahun 2019 Tentang tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan pilkada 2020, bahwa untuk pendaftaran pasangan calon perseorangan dilakukan pada tanggal 11 Desember sampai 5 Maret 2020.
“Jadi, saat ini tahapan pendaftaran Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru belum dibuka,” jelasnya.
Mantan aktivis lingkungan ini menyatakan, untuk mendaftarkan diri sebagai bakal pasangan calon perseorangan, maka harus menyerahkan dukungan minimal 15.645 fotokopi E-KTP dan
tersebar minimal di 3 kecamatan.
“15.645 fotokopi tanda dukungan tersebut berupa dokumen surat pernyataan dukungan (form B1.KWK),” tegas Hegar.
Sebelumnya Ketua KPU Kalsel, Sarmuji menyatakan, untuk jalur independen tidak dibutuhkan materai pada setiap fotokopi E-KTP bukti dukungan. Tidak perlu materai pada setiap fotokopi E-KTP ini juga mendapat sambutan positif oleh Denny Indrayana Bakal Calon Gubernur Kalsel di Pilgub 2020.
“Ini positif, sebab tidak akan menyebabkan politik biaya tinggi,” pungkas Denny Indrayana.