KBK.News, MARTAPURA – Tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Banjar dalam beberapa hati terakhir, membuat debit air di beberapa kecamatan mengalami kenaikan, dan bisa membuat keramba apung milik warga rusak, Jumat (14/6/2024).
Keramba apung bisa banyak dijumpai di wilayah Kecamatan Karang Intan, dan Aranio. Tingginya debit air akan berpotensi membuat keramba apung milik warga terbawa arus air.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar, Sipliansyah. Ia mengatakan, pihaknya telah mengumumkan kepada pemilik keramba apung agar kekuatan tali dari keramba apung bisa lebih diperkuat lagi.
“Kita waspadai kekuatan tali keramba apung. Kepada warga harap bisa menambah tali untuk mengantisipasi terjadinya hal tidak diinginkan,” ujar. Kamis (13/6/2024).
Selain itu, lanjut Sipli, jika ada keramba apung milik warga yang sudah rusak atau tidak dipergunakan lagi, agar bisa secepatnya diangkat dari atas permukaan air.
Mengingat, lanjut Sipli, kejadian banjir pada tahun 2022 lalu banyaknya keramba apung warga yang jebol, akibat hantaman keramba apung yang sudah tidak digunakan atau rusak.
“Tali keramba apung yang sudah tidak digunakan pasti sudah tidak kuat lagi. Jika arus air kencang, otomatis akan menghantam keramba apung yang masih digunakan hingga rusak,” sebutnya.
Oleh karena itu, Sipli mengimbau agar seluruh warga yang memiliki usaha keramba apung agar segera menaikan keramba apung yang sudah tidak digunakan.
“Jangan sampai musibah beberapa tahun lalu kembali terulang dengan akibat yang sama. Lebih baik kita mengantisipasi bersama,” tutupnya.