Site icon Kantor Berita Kalimantan

Dampak Kemarau, Ribuan Pohon Cabai di Cindai Alus Mati Kekeringan

Dampak Kemarau, Ribuan Pohon Cabai di Cindai Alus Mati Kekeringan. (Foto : Sairi)

MARTAPURA – Musim kemarau yang terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, membuat petani cabai di Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura alami kerugian karena ribuan pohon cabai mengalami kekeringan, Jumat (20/10/2023).

Akibat dari keringnya pohon cabai tersebut, membuat harga cabai di pasar tradisional Martapura melonjak naik hingga 60 ribu Rupiah per kilo nya.

Salah satu petani cabai di Desa Cindai alus, Ma’ruf, mengatakan bahwa dampak dari kemarau panjang yang terjadi beberapa bulan terakhir, membuat dirinya tidak dapat menyiram kebun karena sumber air mengalami kekeringan.

“Tentunya untuk saat ini karena kekeringan, pohon cabai sudah tidak bisa diselamatkan. Dengan kondisi seperti ini semoga pemerintah kita bisa memberikan bantuan kepada kami,” ujar Maruf.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Nasrullah, menuturkan pihaknya sudah menyiapkan pompa air yang dapat dipinjam pakai oleh para petani yang mengalami kekeringan.

“Untuk petani cabai yang memungkinkan masih bisa kita bantu program kami, artinya yang masih ada sumber airnya disitu. Kita bantu dengan pompa air yang ada di Dinas Pertanian, selama masih ada sumber airnya,” jelas Nasrullah.

pihak pertanian hingga saat ini masih melakukan pendataan diketahui akibat banyaknya kebun cabai yang kekeringan membuat harganya pun melambung di pasaran untuk saat ini harga cabai di pasar

“Untuk saat ini kita masih menunggu laporan dari masyarakat, ataupun dari penyuluh kita dilapangan, terkait permasalahan kekeringan ini,” pungkasnya.

Exit mobile version