Site icon Kantor Berita Kalimantan

Dana Stunting Dinsos P3AP2KB Banjar 2023 Sebesar Rp 4,7 Miliar, Untuk Apa Saja?

KBK.News, MARTAPURA – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar, paparkan penggunaan dana stunting tahun anggaran 2023, Selasa (21/5/2024).

Kepala Dinsos P3AP2KB Banjar, Dian Marliana, melalui Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana (KB) Salinah, menyampaikan ada beberapa kegiatan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Banjar.

“Jadi kegiatan nya itu, ada yang untuk masyarakat langsung, kemudian didalamnya itu ada kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsyat), kemudian ada juga pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) nya,” ujar Salinah.

Kemudian, lanjut Nursalinah, pihaknya juga ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB Kit), untuk menstimulasi tumbuh kembang balita.

“Jadi disitu ada modul modul kemudian ada permainan edukasi juga, dikasih alat alat untuk menstimulasi tumbuh kembang balita dan orang tua berperan didalam kegiatan tersebut,” ucapnya.

Ia membeberkan, untuk total anggaran untuk stunting pada 2023 itu seluruhnya pagu Rp 4.941.600.000 dan realisasi Rp 4.777.268.000 dengan persentasi  realisasi 96,67 persen.

“Dari yang terealisasi, untuk yang kemasyarakat 62,44 persen sisanya untuk rapat 37,56 persen,” bebernya.

Selain pendampingan TPK, Dinsos P3AP2KB Banjar juga menjalankan kegiatan dapur sehat atasi stunting (Dahsyat). “Jadi disitu ada demo makanan sehat, kemudian makanan itu menu nya di sharing ke ibu-ibu balita supaya bisa di implementasikan,” tuturnya.

“Sasaran nya adalah untuk ibu hamil, Bayi dibawah dua tahun (Baduta), kemudian calon pengantin (Catin), dan ibu pasca salin,” sebut Kabid KB Dinsos P3AP2KB Banjar ini.

Untuk pembagian dana di kecamatan, tambah Nursalinah, ia menyampaikan bahwa setiap kecamatan jumlah anggaran yang disalurkan itu berbeda beda, dan tergantung jumlah desa nya.

“Kalau untuk kegiatan sama, kegiatan Dahsyat sama, yang membedakan itu adalah kegiatan pendampingan. Karena jumlah TPK nya berbeda setiap kecamatan, jumlah TPK itu kan berdasarkan jumlah desa, apabila jumlah desa sedikit, jumlah TPK nya juga sedikit” jelasnya.

Dalam satu TPK, terdiri dari tiga orang yang terdiri dari bidan, Keluarga Berencana (KB), dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

“Itu masing-masing operasionalnya (per orang) Rp 110.000 dan biaya transportnya Rp 100.000 untuk TPK nya,” pungkasnya.

Exit mobile version